SEMARANG, KOMPAS.TV - Sebagai upaya percepatan penanganan kemiskinan di Jawa Tengah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo memberikan deadline seminggu lagi kepada kabupaten dan kota di Jawa Tengah untuk segera menginput data kemiskinan di daerah masing-masing.
Ganjar menyampaikan adanya sinkronisasi data itu penting agar penanganan kemiskinan di Jawa Tengah bisa cepat dan tepat sasaran. Hal ini disampaikan Ganjar dalam Rapat Koordinasi Evaluasi Penanganan Kemiskinan Jawa Tengah yang diadakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja, kompleks Kantor Gubernur Jawa Tengah, Kota Semarang, pada hari Senin (13/2/2023) siang.
Sejumlah indikator kemiskinan yang menjadi parameter yakni tidak memiliki jamban, tidak memiliki sumber air minum, tidak memiliki sambungan listrik, rumah kategori tidak layak huni, individu yang berisiko stunting, dan anak yang tidak sekolah usia 7 hingga 18 tahun.
“Saya menagih data yang ada di kabupaten dan kota dan ternyata belum semua menginput. Kita sudah menduga, persoalan seperti ini pasti ada masalah. Kita langsung membagi tugas di kabupaten dan kota itu bisa menangani masalah kemiskinan apa saja,”ucap Ganjar Pranowo.
Data kemiskinan yang diinput masing-masing kepala daerah akan menjadi acuan intervensi. Untuk itu, Ganjar meminta kepala daerah memaksimalkan peran camat sebagai supervisor ke desa-desa.
#ganjarpranowo #jawatengah #kemiskinan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.