JAYAPURA, KOMPAS.TV - Sejumlah sekolah di Kota Jayapura, Papua diputuskan untuk diliburkan pascapenangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1/2023) kemarin. Keputusan tersebut untuk mengantisipasi kekacauan akibat penangkapan Lukas.
Kepala Sekolah SMPN 11 Jayapura, Beatriks Sinon mengungkapkan banyak orang tua siswa yang meminta izin agar anaknya tak bersekolah hari ini karena ketakutan.
"Kondisi hari ini, saya mengikuti perkembangannya memang tingkat ketakutan dari para orangtua yang bertanya melalui grup kelas dan banyak orangtua yang meminta ijin anaknya tidak bersekolah," tutur Beatriks dikutip dari Tribun Papua, Rabu (11/1/2023).
Baca Juga: Usai Lukas Enembe Ditangkap: Polri Tidak Tambah Personel di Papua, 3 Kompi Brimob Disiagakan
Akhirnya, Beatriks memutuskan bahwa sekolah hari ini diliburkan.
"Saya menyampaikan secara resmi kepada para orangtua untuk diliburkan, dan kemudian menyampaikan kepada Dinas Pendidikan," ujarnya.
Tak hanya SMPN 11 Jayapura, SMA YPKK Teruna Bakti, Waena juga memutuskan untuk meliburkan sekolah pada Rabu (11/1).
Diberitakan sebelumnya, Kota Sentani, Jayapura mengalami kerusuhan usai KPK melakukan penangkapan terhadap Gubernur Papua Lukas Enembe.
Sekelompok massa mencoba masuk ke area Base Ops Lanud Jayapura dan melakukan ancaman menggunakan senjata tajam dan panah. Aparat sampai melepaskan tembakan peringatan.
Baca Juga: Masih Jalani Rawat Inap di RSPAD, KPK Bakal Tentukan Nasib Lukas Enembe Siang Nanti
Kepala Kepolisian Resor Jayapura Frederickus W A Maclarimboen mengatakan ada empat korban luka tembak peluru nyasar pasca-terjadinya saling serang antar-polisi dan masyarakat di Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (10/1/2023).
Korban akibat peluru nyasar saat ini 3 orang berada di RS Yowari dan 1 orang di RS Bhayangkara.
Sumber : Tribun Papua
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.