Sebab, menurut Etik pembangunan ring road atau arteri wilayah masih memungkinkan masyarakat terdampak untuk menjalankan aktivitas ekonomi.
"Kalau bisa ya ring road atau arteri ya. Jadi masyarakat bisa berinvestasi dan kota berkambang dan ekonomi juga bisa jalan," ungkapnya.
"Kalau tol kan ndak bisa. Itu harapan kami," lanjut dia.
Baca Juga: Geger Keraton Solo Sejak 2012, Gusti Moeng Temui PB XIII: Kalau Dianggap Salah, Saya Minta Maaf
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, pemerintah pusat merencanakan pembangunan jalan tol baru di Solo yang melintasi wilayah Klaten, Sukoharjo, dan Karanganyar.
Terkait rencana itu, Bupati Klaten Sri Mulyani dan Bupati Karanganyar Juliyatmono menyatakan keberatan mereka. Sama dengan Bupati Sukoharjo, keduanya juga berharap pembangunan jalan tol itu diganti dengan pembangunan jalan ring road.
Juliyatmono mengaku menolak rencana pembangunan tol tersebut dengan alasan berpotensi mematikan perekonomian dilewati jalan tol itu.
Di sisi lain, Bupati Klaten Sri Mulyani mengatakan tidak setuju karena pembangunan proyek strategi nasional (PSN) lingkar timur-selatan Kota Solo dalam jangka panjang akan berdampak pada produksi pertanian di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Saya tidak setuju, karena pertimbangan bahwa tol PSN yang saat ini direncanakan dibangun ini kan sudah menggunakan sawah lestari atau pertanian 300 hektare," kata Sri Mulyani, Selasa (3/1/2023).
"Sehingga, kasihanlah anak cucu kita. Anak cucu kita nanti mau makan apa kalau sawah pertaniannya dipakai untuk tol terus," tegasnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.