CIANJUR, KOMPAS.TV - Unggahan video berupa keluhan terkait bantuan pangan yang diterima korban gempa Cianjur mayoritas makanan instan berupa mi viral di media sosial.
Video tersebut menampilkan suasana tenda pengungsian korban gempa Cianjur yang sedang gerimis dan ditimpa teks berupa keluhan tersebut.
"Bantuan kebanyakan XXXXX (mi instan), gimana dengan lambung mereka ya Allah," tulis pengunggah dalam video di TikTok tersebut.
Namun, video tersebut kemudian ditanggapi oleh sejumlah pengguna TikTok lain. Beberapa besar mengatakan unggahan tersebut membuat nama Cianjur tercoreng akibat komentar tersebut.
Baca Juga: Update Korban Gempa Cianjur: 323 Meninggal, 9 Orang Belum Ditemukan, 100.330 Jiwa Mengungsi
"Semua orang Cianjur kalian salahkan dan kalian olok-olok, padahal belum tentu orang Cianjur menolak dikasih mi dan mereka selalu menerima dengan baik apa pun yang didonasikan," kata pengguna lain.
"1 oknum yang bikin kesalahan, Kota Cianjur yang kalian bawa-bawa," lanjut dia.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto menjelaskan pihaknya membantah bantuan pangan yang dibagikan kebanyakan berupa mi instan.
Suharyanto menegaskan bantuan yang diberikan pada korban beraneka ragam dan tak mi instan belaka.
Baca Juga: Korban Gempa Cianjur Harus Isi Formulir dan Pakai ID Card untuk Ambil Bantuan di Posko
"Enggak juga. Lihat saja ke gudang, macam-macam kok," jelasnya dikutip dari Kompas.com, Senin (28/11/2022).
Ia juga tak segan mengajak untuk mengunjungi kondisi gudang yang akan disalurkan pada korban.
Keluhan bantuan mi instan sempat dilaporkan oleh Kompas.com, Kamis (25/11) kemarin.
Sejumlah pengungsi di Kampung Cikamunding, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, mengeluhkan sembelit.
Baca Juga: Jasad Ayah-Anak Korban Gempa Cianjur Ditemukan Tertimbun Tanah Sedalam 5 Meter
Permasalahan pencernaan itu diduga karena para pengungsi setiap hari mengonsumsi mi instan.
"Dari awal kejadian, kami di tenda pengungsian setiap hari memakan mi instan yang dikirim dari beberapa orang yang datang ke sini," ucap Adelia (20), salah seorang pengungsi, Kamis (24/11/2022).
Namun, Adelia mengatakan terdapat banyak bantuan lain seperti telur dan beras, tetapi warga yang kerap mengonsumsi mi instan mengeluh sakit perut dan sembelit.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.