Melansir laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi, rentetan gempa yang terjadi 11-12 September 2022 di Mentawai berpusat di daerah Pulau Siberut bagian barat laut.
Struktur luar Pulau Siberut merupakan perbukitan bergelombang hingga terjal yang dikelilingi dataran pantai.
Pulau Siberut rawan gempa bumi karena daerah tersebut pada umumnya tersusun oleh batuan berumur Pra Tersier dan Tersier.
Sebagian batuan berumur Pra Tersier dan Tersier tersebut telah mengalami pelapukan.
Endapan Kuarter dan batuan berumur Pra Tersier dan Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat lunak, lepas, belum kompak (unconsolidated) dan memperkuat efek guncangan gempa.
Baca Juga: BNPB Imbau Masyarakat Sumatera Barat Siaga Potensi Gempa Susulan
Selain itu, perbukitan terjal yang tersusun oleh batuan yang telah mengalami pelapukan berpotensi terjadi gerakan tanah yang dapat dipicu oleh guncangan gempa bumi kuat dan curah hujan tinggi.
Adapun kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas zona penunjaman dengan mekanisme sesar naik berarah barat laut – tenggara.
Data mekanisme sumber GFZ Jerman yang dilihat dari vsi.esdm.go.id, memperlihatkan bahwa sesar naik tersebut mempunyai sudut landai (low angle) dengan kedudukan N 299 E, dip 14 dan slip 79.
Rekomendasi untuk Warga Sekitar
Jika Anda merupakan warga wilayah Pulau Siberut atau sekitarnya, berikut rekomendasi yang dapat dilakukan.
Sumber : bmkg.go.id, esdm.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.