SERANG, KOMPAS.TV - Majelis Dzikir dan Shalawat Bumi Alit Padjajaran pimpinan KH Abah Elang Mangkubumi menggelar istighosah kubro di Aula Padepokan Bumi Alit Padjajaran di Cikeusal, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Sabtu malam (30/7/2022).
Istighosah kubro tersebut digelar untuk mendoakan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar sukses dalam menjalankan tugas dan kewajibannya.
Terlebih, baru-baru ini institusi Polri dihadapkan pada ujian dan pertaruhan atas mencuatnya informasi anggota polisi Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J yang tewas di rumah dinas Perwira Tinggi (pati) Irjen Ferdy Sambo.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Komnas HAM Soal Kertas yang Dilipat Saat Papar Penyelidikan Kasus Brigadir J
Kyai Haji Abah Elang Mangkubumi mengungkapkan, tujuan doa istighosah kubro itu memiliki kesamaan harapan bagi para ulama dan masyarakat Banten, yakni mampu meringankan, memudahkan, dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada di tubuh Polri khususnya, serta negara yang tercinta ini.
Tanpa terkecuali, termasuk menyelesaikan misteri tewasnya Brigadir J di rumah dinas pejabat tinggi Mabes Polri Irjen Ferdy Sambo.
“Harapannya semoga bapak Kapolri Listyo Sigit Prabowo diberikan kesehatan lahir dan batin, selalu diberikan semangat untuk menjaga dan melayani masyarakat, serta kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu diprioritaskan,” katanya kepada Kontributor Kompas TV Suherdi di Serang, Banten.
Acara istighosah kubro tersebut dihadiri oleh sejumlah ulama dan masyarakat Banten.
Mereka di antaranya adalah KH Mahmud Serang, KH Bunyanudin Malingping, KH Muhyidin Kabupaten Serang, KH Hasan Basri Tangerang, KH Yusup Cinangka, KH Bubun Malingping, Gus Sihab Cikande, KH Latif Serang, Kiyai Owi Cikande, dan KH Bahrul Ulum Tangerang.
Adanya baku tembak polisi dan tewasnya Brigadir J menjadi perhatian khalayak, bahkan Presiden Joko Widodo. Presiden bahkan berkali-kali menegaskan agar kasus itu disingkap tuntas. Satu di antaranya. saat Presiden Jokowi berada di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.
Adapula Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI). Mereka ikut angkat bicara mengenai perkembangan penanganan kasus tewasnya Brigadir J.
KAMMI meminta masyarakat lebih bijak dalam menanggapi kasus ini dan tidak ikut menyebarkan berita-berita yang belum jelas kebenarannya.
Hal itu seperti diungkapakan oleh Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Rifa'i, yang menegaskan spekulasi masyarakat yang berkembang memang tidak bisa dihindari jika kasus tewasnya Brigadir Yoshua tidak segera terselesaikan.
Baca Juga: Pengacara Masih Yakin Brigadir J Dibunuh Usai dari Magelang Meski Komnas HAM Ungkap Fakta CCTV
Menurut Zaky Ahmad hal ini karena pada kasus tewasnya Brigadir J sudah jelas menyangkut soal kemanusiaan dan juga kredibilitas institusi Polri.
"Saya yakin kasus ini akan terungkap secara transparan, sebab oknum-oknum yang kemungkinan ada kaitannya dengan kasus ini sudah dinonaktifkan, CCTV juga sudah ditemukan, dan dugaan telah naik ke pembunuhan berencana," ujar Zaky kepada wartawan di Jakarta, Senin (25/7/22).
Ia berharap agar Polri segera dapat menetapkan tersangka agar spekulasi di luar tidak makin berkembang ke mana – mana.
Zaky Ahmad juga meminta kepada masyarakat agar tidak turut memperkeruh suasana dengan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya.
"Kita percayakan sepenuhnya kepada tim khusus yang dibentuk pak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan juga Komnas HAM yang turun tangan secara mandiri yang diinstruksikan khusus untuk mengungkap kasus ini,"tegas Zaky Ahmad.
Polri sebelumnya juga menyarankan agar publik tidak berspekulasi soal kasus tewasnya Brigadir J.
Hal itu justru akan membuat kasus ini semakin keruh. Publik sebaiknya menunggu penjelasan dari para ahli yang menangani kasus tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.