KULON PROGO, KOMPAS.TV - Saat libur sekolah, biasanya banyak anak dan keluarga berwisata menghabiskan waktu liburan. Namun tidak dengan Fahril Wahyu Endriyanto, remaja di Pedukuhan Klegen, Desa Sendangsari, Pengasih, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta.
Fahril harus mengisi liburan sekolahnya dengan merawat Nur Fatmawati, bibinya yang menderita penyakit polio, yakni penyakit saraf yang menyebabkan kelumpuhan. Nur menderita polio sejak ia berusia usia 8 bulan. Akibatnya, Nur tidak bisa beraktivitas ataupun berbicara. Segala kebutuhan sehari-hari harus Fahril siapkan, mulai dari mencuci baju, memasak, menyuapi hingga mengganti popok. Aktivitas ini telah ia lakukan sejak neneknya meninggal pada akhir 2021 lalu.
Walaupun waktu bermainnya terbuang untuk merawat sang bibi, Fahril iklas, yang terpenting bagi dirinya adalah bisa berbakti kepada sang bibi.
"Ya paling nyuapi tante, terus nemenin tante gitu. Kalau ngerjain PR juga didekat tante," kata Fahril.
Saat sekolah, Fahril harus membagi waktu bersama budenya agar tetap bisa merawat sang bibi. Bibi Fahril yang sudah yatim piatu itu, kini hanya bisa terbaring di tempat tidur, dan harus didampingi keluarga serta keponakannya.
Kondisi memprihatinkan keluarga Nur Fatmawati inipun sudah mendapat perhatian dari Pemerintah Kalurahan Sendangsari. Berbagai bantuan sosial baik dari pemerintah kabupaten, provinsi ataupun pusat juga sudah diberikan meski belum maksimal.
Sumardi, Lurah Sendangsari menyatakan, saat ada bantuan dari pemerintah kabupaten maupun provinsi, bantuan tersebut juga disalurkan meskipun belum secara maksimal. Pihaknya mengaku juga ikut memantau keadaan Nur Fatmawati.
Untuk memenuhi kebutuhan seperti popok, baju ganti, hingga makanan, keluarga mendapat bantuan dari tetangga, kerabat dan sahabat. Keluarga hanya berharap, Nur tetap sehat meski dalam kondisi serba terbatas.
#polio #kelumpuhan #remaja
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.