Baca Juga: Masyarakat yang Enggak Bisa Nonton Formula E Bisa Nonton Replikanya di CFD Bundaran HI
Susilo mengungkapkan alasan hoaks itu dapat dipercayai banyak orang karena panoramanya di lokasi memang terlihat seperti mau ambruk.
"Karena langitnya sangat cepat. Jadi, menara Masjid Sriwedari Solo terlihat seperti goyang, dikiranya (menara) mau ambruk," jelas Susilo.
Namun, selain banyak pedagang merugi, hoaks ambruknya menara Masjid Sriwedari Solo itu juga menyebabkan tak sedikit orang tua yang kehilangan anaknya di lokasi CFD.
Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo Ari Wibowo mengatakan, pihaknya menerima laporan anak hilang di lokasi kejadian.
"Ada tiga (laporan) anak hilang, dua sudah diketemukan. Satu masih proses. (Selain itu) ada pula (laporan) dompet dan ponsel hilang," terang Ari.
Baca Juga: PKL Masih Belum Boleh Berjualan, CFD di Jakarta Minggu Ini Masih Digelar Terbatas
Sementara itu, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka telah mendengar perihal hoaks itu dan segala akibatnya.
Gibran pun menyayangkan kejadian tersebut dan meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati ke depannya ketika mendapat berita yang belum terjamin kebenarannya.
"Kasihan pedagang yang gerobaknya terinjak-injak. Jangan kayak gitu lah (menyebar informasi hoaks)," tegas putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu.
Sumber : Kompas.com/Tribun Solo
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.