YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan sudah dibuka kembali sejak 12 Mei 2022, namun sampah di depo dan tempat pembuangan sementara (TPS) di Bantul, DIY, masih menumpuk.
Diketahui, setiap hari ada 100 ton sampah yang dikelola Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan dibuang ke TPA Piyungan.
Menurut Kepala DLH Bantul Ari Budi Nugroho, penutupan TPA Piyungan selama lima hari pada 7 sampai 11 Mei 2022 membuat volume sampah yang menumpuk mencapai 500 ton.
Oleh karena itu, pihaknya memerlukan waktu untuk menyelesaikan tumpukan sampah itu.
“Paling tidak dibutuhkan waktu seminggu,” ujar Ari Budi, Selasa (17/5/2022).
Baca Juga: Warga Buka Akses Jalan ke TPST Piyungan Setelah Blokir 5 Hari
Sejak 12 Mei 2022, DLH Bantul mulai mengambil sampah yang menumpuk di depo dan TPS ke TPA Piyungan.
Selain itu, ia juga mengambil sampah yang menumpuk sejak dari pelanggan.
Pengambilan sampah dilakukan pada siang hari. Tak jarang, sampah diinapkan dulu di kantor DLH selama semalam dan baru dibuang ke TPA Piyungan keesokan harinya.
Ia menilai, jika sampah diambil secara rutin serta penambahan volume sampah tidak masif, kondisi normal sampah di Bantul baru akan terwujud di pekan ini.
Namun, Ari Budi tidak menampik, DLH Bantul juga dihadapkan dengan persoalan bertambahnya sampah terutama di tempat wisata.
DLH Bantul juga masih fokus menyelesaikan sampah di TPS objek wisata pantai selatan yang menumpuk akibat libur Lebaran dan Waisak.
Baca Juga: Masa Liburan Lebaran 2022, 900 Ton Sampah per Hari Masuk ke TPA Piyungan
Ia mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk mengelola sampah secara mandiri dengan memilah dan memilih sampah sehingga bisa meminimalkan penumpukan sampah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.