Jelang Lebaran, Harga Daging Sapi di Sumatera Utara Naik hingga Rp160.000

MEDAN, KOMPAS.TV - Tingginya permintaan daging sapi di Sumatera Utara belakangan ini membuat harganya naik hingga mencapai Rp160.000 per kilogram menjelang Lebaran 2022.

Terjadinya kenaikan harga daging sapi tersebut pun tak ditampik oleh Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara Naslindo Sirait.

Naslindo sendiri mengungkapkan, saat ini harga daging sapi di pasar-pasar tradisional berada di kisaran Rp110.000-160.000 per kilogram.

"Kenaikan akibat mekanisme pasar karena permintaan meningkat jelang Lebaran," kata Naslindo, dikutip dari Antara, Minggu (24/4/2022).

Baca Juga: Siap-Siap, Harga Daging Sapi di Bantul Bakal Naik Rp10.000 mulai H-10 Lebaran

Naslindo mengungkapkan, harga daging sapi termurah dapat ditemukan di Kabupaten Karo sedangkan yang termahal di Gunung Sitoli, Nias.

Selain daging sapi, Naslindo menyebutkan, kenaikan harga juga terjadi pada bahan pangan yang lain seperti minyak goreng curah dan bawang putih.

Dengan demikian, ia menyimpulkan, setidaknya tiga dari 15 komoditas bahan pokok yang rutin dipantaunya, tengah mengalami kenaikan harga.

"Pemerintah Provinsi Sumatera Utara pun terus memperkuat pengawasan di tingkat produsen, distribusi barang, dan pedagang," ujar Naslindo.

"(Tujuannya) untuk bisa menstabilkan kembali harga (ketiga bahan pokok itu) atau minimal tidak menambah lonjakan harga," tandasnya.

Baca Juga: Satgas Pangan Polri Pastikan Stok dan Harga Pangan Aman Jelang Lebaran 2022

Sementara itu, menurut salah seorang pedagang di Pasar Sambas, Medan, yang bernama Yusuf, kenaikan harga daging mulai dirasakannya pada akhir pekan ini.

"Memang naik lagi, karena stok tak banyak sementara permintaan meningkat lagi, mendekati Lebaran," ungkap Yusuf.

Yusuf pun menerangkan bahwa harga normal daging sapi di pasar tempat ia berjualan itu sekitar Rp110.000-120.000 per kilogram.

"Harga daging bisa Rp150.000 atau bahkan lebih pada puncak permintaan pekan depan, karena 2 Mei 2022 sudah Lebaran," pungkas Yusuf.