Padahal, ia tidak mengharapkan apa pun dari aksi inisiatif membangun jalan rusak desa tersebut. Pembangunan itu dilakukannya murni karena keprihatinannya atas kerusakan infrastruktur yang lama tidak disentuh oleh pemerintah setempat.
Joko menilai upaya pembangunan jalan desa yang rusak memang sudah sepantasnya diwujudkan lantaran dirinya sudah diberi kesempatan memiliki rezeki lebih.
Baca Juga: Waduh! Jalan Rusak di Kepulauan Nias Capai 60 Kilometer
"Setiap tahun saat mau Lebaran, habis ratusan juta untuk uruk jalan di kampung halaman. Kami juga sudah mengajukan perbaikan. Akhirnya karena kelamaan, ya sudah saya bangun," ujar Joko saat dihubungi, Sabtu (16/4/2022), dikutip dari Kompas.com.
"Saya nyesel, kok tidak dari dulu saya ambil sendiri. Walau terlambat, syukur alhamdulillah masih diberi kesempatan berbuat baik," imbuhnya.
Jalan sepanjang 1,8 KM yang menghubungkan tiga desa di Kecamatan Karangrayung, Grobongan, Jawa Tengah itu ditargetkan selesai seminggu sebelum Lebaran.
Baca Juga: Puluhan Tahun Tak Kunjung Diperbaiki, Kondisi Gedung SD di Grobogan Rusak Parah dan Nyaris Ambruk!
Jalu, pelaksana teknis proyek yang juga orang kepercayaan Joko, menjelaskan, pengerjaan jalan sudah berlangsung selama 12 hari.
Ditargetkan, jalan beton dengan ketebalan 25 cm dan lebar 4,5 meter tersebut akan rampung pada 21 April 2021.
Jalu menilai masyarakat yang ingin mudik ke kampung halaman juga sudah bisa menikmati jalan baru yang sudah tidak berlubang serta penuh dengan debu.
"Pembangunan ini sudah berjalan 12 hari, selesainya bisa dipastikan tanggal 21 April 2022," ujar Jalu saat ditemui reporter KOMPAS TV Rifai Handoko di tengah pengerjaan jalan, Sabtu (16/4/2022).
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.