JAYAPURA, KOMPAS.TV – Kodam XVII/Cenderawasih mencatat setidaknya ada 24 peristiwa kekejaman yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) atau Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sejak 2018.
Catatan rentetan kekejaman tersebut disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga melalui keterangan tertulis, Jumat malam (4/3/2022).
"Sudah tidak terhitung berapa kali KST telah melakukan aksi kekejamannya, baik memperkosa dan membunuh masyarakat sipil yang tidak berdosa. Guru, tenaga pengajar dan tenaga kesehatan pun jadi korban sampai hilang nyawa," ungkap Kapendam XVII/Cenderawasih.
"Belum lagi menyerang, menembak dan membunuh aparat keamanan TNI Polri yang sedang bertugas mengabdi untuk rakyat Papua," tambahnya.
Sebelumnya Aqsha menjelaskan, pihaknya telah melaksanakan rapat rencana evakuasi delapan karyawan PT PTT yang masih berada di Beoga, Kabupaten Puncak.
Rapat evakuasi korban gerombolan KST tersebut dilakukan di Mapolres Mimika yang dihadiri oleh Kaops Damai Cartenz beserta jajarannya dan Dandim 1714/Puncak beserta jajarannya.
Namun, hasil rapat tidak dapat dipublikasikan karena menyangkut evakuasi keamanan dan keselamatan.
Aqsha sangat menyayangkan terjadinya insiden pembunuhan keji tersebut karena terulang untuk kesekian kalinya.
Baca Juga: Ini Kendala yang Dihadapi Polisi Evakuasi Jenazah 8 Korban Penembakan KKB di Distrik Beoga Papua
Terlebih, kata dia, kekejaman itu di luar nalar dan akal sehat dengan mengabaikan rasa kemanusiaan dan hak asasi manusia, dengan dalih merasa teraniaya dan ingin merdeka serta hidup mulia.
Menurut Aqsha, KST membakar dan merusak fasilitas umum mulai sekolah, puskesmas dan fasilitas lainnya, termasuk barang milik pribadi warga masyarakat yang tidak berdosa.
Ia mengatakan, Kamis (3/3/2022) lalu, gerombolan KST menyerang dan menembak aparat TNI Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak.
Prajurit TNI Pratu Heriyanto yang sedang memperbaiki saluran air ditembak dan mengalami luka di bagian leher.
Sehari sebelumnya, pada Rabu (2/3/2022), KST juga disebut membunuh dan membantai karyawan PT Palaparing Timur Telematika (PTT), hingga mengakibatkan 8 karyawan tewas.
Pada Sabtu, 19 Februari 2022, terjadi penembakan anggota Kopasgat TNI AU di Bandara Aminggaru Ilaga, Distrik Omukia, Kab. Puncak yang mengakibatkan Praka Firmansyah terluka di bagian bahu.
Selanjutnya, karyawan PT Martha Tunggal Teknik (MTT) bernama GM tertembak di bagian ketiak.
Pada Minggu, 20 Februari 2022, saat berlangsungnya kegiatan ibadah Minggu, KST disebut membakar pemukiman penduduk tidak berdosa di Distrik Omukia Kab. Puncak.
Sebelumnya pada Januari 2022, KST dilaporkan menembak Prajurit TNI Prada Giyade Ramadhani Fattah, personel Satgas Kodim Yonif PR 328/DGH, di Pos Titigi, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Prada Giyade mengalami luka tembak di paha kaki kanan tembus ke belakang.
"Pelanggaran HAM berat, terus dilakukan oleh KST, kekejaman selama awal tahun 2022 dijadikan pembenaran oleh KST dengan kedok berjuang untuk tujuan mulia dan dendam yang tidak masuk akal diluar nalar,” kata Aqsha.
Baca Juga: Delapan Pekerja Palapa Ring Tewas Dibunuh KKB Di Puncak Papua
“Nyawa begitu mudah dihilangkan, perbuatan ini sejak dulu dilakukan, bahkan dengan bangganya memamerkan kekejamannya," terang Kapendam XVII/Cenderawasih.
Berikut catatan Pendam XVII/Cenderawasih tentang peristiwa kekejaman yang dilakukan oleh KST atau KKB sejak 2018 sampai dengan 2021 terhadap warga sipil dan aparat di Papua:
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.