Hermanto merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Adik Hermanto, Kahar mengungkapkan hingga saat ini pihak keluarga masih tak menyangka kakaknya meninggal dengan kondisi mengenaskan.
Ia menceritakan, anak kedua Hermanto sempat datang ke Polsek mengantar makanan untuk sang ayah tetapi ditolak oleh polisi.
"Anaknya tidak boleh bertemu dengan ayahnya dengan alasan sudah dikasih makan," ungkapnya.
Kemudian tak lama setelah itu, dari ketua RT setempat keluarga justru menerima kabar Hermanto telah meninggal dan sudah dibawa ke RS Dr Sobirin.
Baca juga: Sidang Perdana Kasus Mahasiswi Bunuh Diri di Makam Ayah, Bripda Randy Terancam 5 Tahun Penjara
Setelah tiba di rumah sakit, pihak keluarga sempat dilarang pihak rumah sakit untuk melihat jenazah.
Namun setelah melihat kondisinya, mereka sangat terkejut karena keluarga melihat kondisi tubuh Hermanto penuh dengan luka lebam.
"Lalu dibawa ke rumah duka, ketika dilihat banyak bekas luka lebam dan patah. Padahal saat ditangkap Hermanto sehat," ungkapnya.
Dari hasil pemeriksaan, Hermanto mengalami luka patah di leher, kakinya patah, luka di tangan, hidung patah, bibirnya pecah, badan memar di bagian belakang.
"Karena penasaran ada kejanggalan, karena banyak luka lebam dan banyak luka, keluarga kemudian berunding kembali dan membawa Hermanto untuk dilakukan visum," paparnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.