PELALAWAN, KOMPAS.TV - Seorang operator chainsaw atau gergaji rantai menjadi korban penerkaman harimau di hutan taman industri, Desa Pulau Muda, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Riau.
Petugas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau berhasil menemukan jasad korban yang sudah dalam kondisi tidak utuh lagi, Sabtu (5/2/2022) kemarin.
Plt Kepala BBKSDA Riau Fifin Arfiana Jogasara menyampaikan, insiden nahas itu terjadi ketika korban yang merupakan pekerja dari perusahaan perkebunan akasia tengah memotong kayu.
"Kronologi (terungkapnya) kejadian ini berawal saat istirahat makan siang, kawan korban mengajak untuk makan bersama. Korban dipanggil-panggil, tapi tidak menjawab," kata Fifin kepada awak media, Minggu (6/2/2022).
Baca Juga: Menteri LHK dan Ketua PBNU Teken Nota Kesepahaman Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
Hingga menjelang petang, korban yang bernama Tugiyat (41) tak kunjung menampakan diri.
Jadi, rekan kerjanya pun segera melakukan pencarian, namun mereka hanya menemukan celana korban yang berlumuran darah.
Lebih lanjut, setelah mendapatkan bantuan dengan menggunakan dua alat berat, pencarian korban akhirnya membuahkan hasil.
Fifin menuturkan, PT Simpang Kanan selaku perusahaan tempat korban bekerja lantas membawa jasadnya ke balai kesehatan terdekat dan melakukan autopsi.
Baca Juga: Seekor Harimau di Riau Mati akibat Luka Jerat dan Depresi, Ada Ancaman Pidana bagi Pemasang Jebakan
"Saat ini, jasad korban telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," terang Fifin.
Sementara itu, lanjut Fifin, pihaknya dan PT Simpang Kanan akan melakukan penelusuran lebih lanjut guna mencari informasi tambahan terkait konflik harimau dengan manusia tersebut.
"Tim BBKSDA Riau bersama perusahaan sudah menuju tempat kejadian untuk mencari informasi lebih lanjut. Kami juga berencana melakukan rapat bersama untuk menentukan langkah-langkah berikutnya," jelas Fifin.
Di samping itu, Fifin belum dapat memberikan komentar tentang harimau yang menerkam korban karena belum ada informasinya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.