KARANGASEM, KOMPAS TV - Menggunakan kayu sebagai alat penggulung, I Gede Nesa Adi Putra, pemuda asal Banjar Dinas Tegeh, Desa Amerta Bhuana, Kecamatan Selat, Karangasem, mengolah koran bekas menjadi barang bernilai jual. Koran-koran ini ia gunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan seperti tempat tisu, bokor, sokasi dan aneka kerajinan lainnya. Untuk pembuatan satu kerajinan bokor, Nengah Nesa membutuhkan waktu satu hingga dua hari, dimulai dari menggulung , pengecatan dan finishing.
Cara pembuatannya dimulai dari kertas koran bekas dipotong, lalu digulung dan dibentuk sesuai kerajinan yang akan dibuat. Setelah itu dijemur di bawah terik matahari. Setelah kering, selanjutnya diwarnai sesuai selera.
Menurut perajin, sudah lima tahun produk kerajinan ini tidak hanya dipasarkan di kabupaten Karangasem, tapi juga ke seluruh Bali. Kerumitan pembuatan terdapat pada pembentukan, seperti persegi dan bulat. Meski pendemi, penjualan kerajinan kertas koran bekas ini tetap stabil. Kendala yang sering dialami perajin, yakni sulitnya mendapatkan bahan baku koran, dan sinar matahari karena proses pengeringannya masih alami.
Harga kerajinan dari kertas koran bekas ini cukup ekonomis. Mulai dari 30 ribu hingga 200 ribu rupiah sesuai kerumitan motif dan ukuran. Konsumen dapat memilih motif dan ukuran yang mereka inginkan.
#koranbekas #ukmkarangasem #pemkabkarangasem
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.