MANOKWARI, KOMPAS.TV - Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa berencana akan menambah pasukan TNI AD sebanyak 2.000 tamtama melalui program afirmasi Otonomi Khusus (Otsus) Tahun Anggaran 2022.
Panglima TNI Jenderal Andika menyatakan demikian merespons usulan Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan.
Baca Juga: Reaksi Keras Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Usai Prada Yotam Bawa Kabur Senapan Serbu
Diketahui, Dominggus Mandacan meminta penambahan sebanyak 1.000 tamtama TNI AD kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat melakukan kunjungan kerja ke Manokwari, Papua Barat.
Menurut Andika, penambahan kekuatan di wilayah Papua Barat masih sangat dibutuhkan. Karena itu, ia bukan saja hanya akan menambah 1.000 prajurit, melainkan menawarkan lebih dari usulan Gubernur Papua Barat menjadi 2.000 tamtama.
“Meski bukan sebagai pemilik kewenangan, karena pemilik kewenangan untuk menambah kekuatan adalah Menteri Pertahanan (Menhan), tapi saya akan bantu mendorong agar tahun depan Papua Barat ada tambahan 2.000 tamtama Otsus,” kata Andika melalui keterangannya pada Kamis (23/12/2021).
Baca Juga: Munarman: Jika Benar Saya Siapkan Terorisme, Presiden hingga Panglima TNI Sudah Pindah ke Alam Lain
Jenderal Andika menuturkan, alasan Papua Barat perlu ada penambahan pasukan yang cukup banyak karena untuk TNI AD di Papua Barat masih sangat jauh dari 100 persen kekuatan.
Saat ini, kata Jenderal Andika, kekuatan TNI AD di Papua Barat baru sampai 35 persen. Menurut dia, sudah saatnya Papua Barat sejajar dengan daerah lainnya di luar pulau Papua
“Kekuatan nyata TNI AD di Papua Barat saat ini baru 35 persen, sementara kebutuhan kita di sini harus 100 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Proses Hukum Prajurit Raider yang Pukul Polwan
Adika menambahkan, memang harus ada percepatan penambahan pasukan di wilayah Papua Barat. Dia menilai tidak bisa perekrutan sebatas hanya mengandalkan program rekrutmen rutin tiap tahun karena kuotanya sedikit.
“Jadi inisiatif Gubernur yang sangat bagus ini saya pun akan mendorong, sehingga kekurangan 65 persen kekuatan TNI AD di Papua Barat perlu percepatan penambahan mulai tahun depan minimal di atas 50 persen,” ujarnya.
Baca Juga: Kelompok Bersenjata di Yapen Papua Menyerahkan Diri, Mengaku Telah Salah Memilih Jalan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.