KEDIRI, KOMPAS.TV - Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mendapat perhatian dari warganet terkait insentif yang diberikan kepada para guru agama pendidikan nonformal.
Insentif tersebut ternyata bagian dari janji kampanye Hanindhito saat Pilbup Kediri 2020 lalu.
Mas Dhito, sapaan akrab Hanindhito, menjelaskan salah satu yang menjadi perhatian perlu adanya insentif bagi guru agama pendidikan nonformal, yakni saat dirinya mengetahui bahwa pendapatan guru madrasah diniyah (madin) sebesar Rp50 ribu per bulan.
"Di situ saya tersentuh, maka harus sampaikan kalau ada yang berani mengganggu kepentingan guru Madin, maka yang bersangkutan berhadapan dengan saya," ujarnya saat memberi sambutan pemberian insentif guru madin, Jumat (19/11/2021). Dikutip dari Surya.co.id.
Baca Juga: Pemkab Kediri Berikan Bus Baru Untuk Tim Persedikab
Dhito juga menambahkan saat kampanye lalu, dirinya juga mendapat masukan terkait nasib para guru agama pendidikan nonfomal yang memprihatinkan.
Sebab selama ini para tenaga pengajar pendidik agama sektor nonformal di Kabupaten Kediri masih jarang mendapat perhatian. Terlebih dalam aspek kesejahteraan.
Hal itu jugalah yang membuat Dhito berjanji jika terpilih menjadi Bupati Kediri, akan ada pemberian insentif kepada guru agama pendidikan nonformal.
"Insyaallah bertahap, nanti kalau kami datanya sudah lengkap, kami sudah bisa pilah, mana saja guru madin yang berhak menerima. Secara bertahap mungkin kami akan naikkan nanti," ujar Dhito.
Baca Juga: Warga Kediri Temukan Kepala Kala Dan Mahkota Kerajaan Di Sungai
Secara rinci ada 7.139 guru pendidikan nonformal yang mendapatkan insentif. Untuk Agama Islam yang meliputi guru Madin dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) dengan jumlahnya 6.366 guru.
Agama Kristen sebanyak 685 guru, 37 Katolik serta 51 guru Hindu. Pelaksanaannya, uang ditransfer ke rekening masing-masing para guru.
Nantinya Pemkab Kediri akan memperbarui data guru agama pendidikan nonformal sehingga bagi guru-guru agama yang belum terdata dapat memiliki kesempatan untuk mendapatkan insentif.
Dhito menegaskan, pihaknya akan terus mengawal program pemberian insentif itu, jangan sampai penyalurannya tidak tepat sasaran.
Baca Juga: Inspiratif! Bupati Kediri Hanindhito Naik Skuter Antar Obat Isoman
Sebab, selama ini banyak sekali program pemerintah baik di tingkat kabupaten dan kota maupun provinsi, bahkan di tingkat pusat yang masih tidak tepat sasaran.
"Kami yang di tingkat kabupaten, tapi tidak ada alasan untuk tidak tepat sasaran. Dan saya yang akan terus mengawal," ujar Dhito.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.