YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 20 pasien positif Covid-19 klaster takziah menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC) di Bambanglipuro, Bantul.
Lurah Srigading Prabawa Suganda mengatakan kronologi terpaparnya belasan warga Kalurahan Srigading berawal adanya seorang guru di salah satu TPA yang kebetulan juga guru di SMKN 1 Sedayu dinyatakan positif namun yang bersangkutan nekat mengajar ngaji.
"Karena guru ngaji ini positif maka dilakukan tracing kepada 30 santri di TPA tersebut yang akhirnya hasil swab PCR, sebanyak enam santri positif Covid-19," tuturnya ketika dihubungi, Selasa (9/11/2021).
Prabawa juga sudah berkomunikasi dengan yang bersangkutan dan menyatakan siap akan dijemput untuk menjalani isolasi di RS Lapangan Khusus Covid-19.
"Sudah siap jika nantinya dijemput petugas untuk menjalani perawatan di RSLKC Bantul," sambungnya.
Baca Juga: Satu Kecamatan di Bantul Tutup Semua Sekolah untuk Sementara, Ada Apa?
Prabawa mengatakan untuk pasien Covid-19 yang umurnya masih anak-anak dan orang tuanya juga terpapar Covid-19 menjalani isolasi mandiri di rumahnya masing-masing dengan pertimbangan harus merawat anaknya.
"Kebetulan semuanya kategori orang tanpa gejala," ucapnya.
Lebih jauh Prabawa mengatakan seorang pasien Covid-19 yang masih terkait klaster takziah yang sempat menjalani perawatan di RSLKC saat ini diperbolehkan pulang dan dinyatakan sembuh.
"Untuk pasien yang siap dijemput untuk menjalani isolasi mandiri di RSLKC kebetulan mengajar di MAN 1 Bantul (MAN Gandekan)," ujarnya.
Petugas selanjutnya melakukan tracing kontak erat kepada enam santri yang terpapar dan hasil swab PCR menunjukkan sebanyak sembilan orang juga terpapar Covid-19.
"Dari sembilan warga yang positif tersebut ada santri dan orang tua santri," katanya.
Sementara itu, Kepala RSLKC Bambanglipuro dr. Tarsisius Glory mengatakan dari 20 pasien, terkonfirmasi positif sebanyak 19 pasien dengan kategori orang tanpa gejala (OTG) dan seorang lagi pasien bergejala ringan.
"Ada 20 pasien klaster takziah yang saat ini kita rawat di RSLKC Bambanglipuro. 19 pasien kategori OTG dan seorang pasien bergejala ringan," katanya.
Meski 20 pasien positif Covid-19 klaster takziah dirawat di RSLKC, namun Glory mengaku tidak secara detail mengetahui di kapanewon atau kalurahan mana pasien tinggal. Yang jelas, kata dia, semuanya berasal dari klaster takziah.
"Kalau asal usul pasien yang kita rawat dari kapanewon mana atau kalurahan mana saya tidak hafal," jelasnya.
Ia juga memastikan jumlah tempat tidur pasien Covid-19 masih tersedia dalam jumlah cukup banyak karena tidak semua pasien yang positif dirawat di RSLKC karena ada juga yang melakukan isolasi mandiri.
"Kalau yang bergejala ringan dan rumahnya layak untuk digunakan sebagai isolasi mandiri ya tidak masalah," ucapnya.
Baca Juga: Dua Geng Pelajar di Bantul Sempat Bikin Surat Perjanjian Bermaterai sebelum Tawuran, Begini Isinya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.