Kompas TV regional peristiwa

Hingga Sabtu Sore Terjadi 2 Gempa Bumi Susulan di Bali

Kompas.tv - 16 Oktober 2021, 18:38 WIB
hingga-sabtu-sore-terjadi-2-gempa-bumi-susulan-di-bali
Hingga hari ini, Sabtu (16/10/2021) pukul 16.42 WITA, terjadi sedikitnya dua gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 dan 2,7. (Sumber: BNPB)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

DENPASAR, KOMPAS.TV -  Hingga hari ini, Sabtu (16/10/2021) pukul 16.42 WITA, terjadi sedikitnya dua gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,8 dan 2,7 yang dirasakan di Karangasem, Bali.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Agus Wahyu Raharjo melalui keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar juga mencatat hingga pukul 16.42 WITA, terjadi gempabumi susulan (aftershock) sebanyak dua kali dengan magnitudo 3,8 dan 2,7 yang dirasakan di Karangasem,” demikian tertulis dalam keterangan tersebut.

Menurut analisa dari Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (MKG) Wilayah III Denpasar, gempa bumi dengan magnitudo 4,8 yang terjadi dini hari tadi akibat aktivitas sesar lokal dan termasuk dalam kategori gempa bumi dangkal.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktifitas sesar lokal,” kata dia.

Sebelumnya diberitakan, gempa bumi yang mengguncang Bali pada Sabtu (16/10) pukul 03.18 WIB, mengakibatkan 3 orang meninggal dunia serta 7 lainnya mengalami luka berat.

Baca Juga: Terkenal Begitu Merusak, Gempa di Bali Sering Picu Tanah Longsor dan Telan Banyak Korban

Selain itu, gempa bumi yang berpusat di kedalaman 10 kilometer pada 8.32 LS dan 115.45 BT tersebut juga memicu terjadinya longsoran (landslide) dan reruntuhan batu (rockfall) di wilayah Kabupaten Bangli.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali Made Rentin melalui keterangan tertulis mengatakan, tim BPBD Kabupaten Bangli sempat terkendala akses jalan yang terhalang material longsor menuju lokasi, saat akan melakukan evakuasi korban dan asesmen cepat kerusakan fisik.

Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya mencoba menjangkau lokasi terdampak melalui danau.

“Untuk akses melalui darat tidak bisa dilakukan, jadi akses ke lokasi kejadian hanya bisa melalui danau untuk sementara,” ujar Made Rentin.

Dia menambahkan, berdasarkan data sementara, satu korban meninggal di Kabupaten Karangasem masih dalam tahap evakuasi dari reruntuhan bangunan.

Selain itu, lima warga lainnya sudah berhasil dievakuasi ke puskesmas terdekat dan RSUD Karangasem dalam kondisi luka berat, dan delapan lainnya mengalami luka ringan.

Dua warga Kabupaten Bangli juga meninggal akibat kejadian itu. Sebelumnya ada 4 orang dari 5 KK yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa telah berhasil diselamatkan oleh tim dan sudah dilarikan ke puskesmas terdekat. Sedangkan 4 orang lainnya berhasil menyelamatkan diri.

Baca Juga: Gempa M 4,8 di Bali, Sebabkan Longsor dan Rusak Puluhan Bangunan

Berdasarkan asesmen sementara oleh tim BPBD Provinsi Bali, kerugian materiel akibat gempa bumi meliputi 9 unit rumah rusak berat, 1 unit candi roboh, 1 unit pura rusak berat, 9 unit pelinggih (bangunan suci) rusak, dan 1 fasilitas pendidikan mengalami kerusakan. Beberapa rumah rusak lainnya masih dalam pendataan.

Saat ini, tim BPBD Provinsi Bali terus melakukan asesmen dan pendataan lebih lanjut mengenai kerusakan bangunan serta telah memberikan pertolongan pertama kepada para korban yang terdampak.

Berdasarkan kajian risiko dari InaRisk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Provinsi Bali memiliki tingkat risiko sedang hingga tinggi terhadap potensi ancaman gempa bumi.

Sedikitnya ada 9 kabupaten yang memiliki potensi risiko tersebut. Kabupaten Bangli, khususnya di Desa Terunyan, sebagai salah satu wilayah terdampak gempabumi M 4,8, tercatat memiliki potensi gempa bumi dengan tingkat risiko sedang hingga tinggi.

Potensi itu juga dimiliki oleh wilayah lain seperti Kecamatan Kintamani, Kecamatan Tejakula, dan Kecamatan Rendang.

Sedangkan potensi bahaya tanah longsor, Desa Terunyan, khususnya yang berada di timur laut Danau Batur, masuk dalam kategori tinggi. Demikian pula wilayah penyangga lainnya seperti Kecamatan Rendang dan Kecamatan Tejakula.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x