INDRAMAYU, KOMPAS.TV - Terpidana teroris jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD bernama Imam Mulyana, baru-baru ini menyatakan ikrar setianya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pengakuan ikrar setia kepada NKRI itu disampaikan Imam Mulyana pada Senin (4/10/2021) awal pekan ini.
Baca Juga: Terungkap, Tersangka Teroris Al-Qaeda Alami Penyiksaan Berlebihan oleh AS
Demikian hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala Polres Indramayu, Jawa Barat, Kompol Galih Wardani.
Kompol Galih masih ingat betul ketika menangkap Imam Mulyana pada 2017 lalu bersama Tim Detasemen Khusus atau Densus 88.
Waktu itu, Galih masih menjabat Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Cirebon Kota.
Ia ditugaskan atasannya untuk menemani Densus 88 melakukan sterilisasi wilayah di Festival Keraton Nusantara IX (FKN IX) Goa Sunyaragi, Cirebon, Jabar.
Baca Juga: Fadli Zon Desak Densus 88 Dibubarkan, Urusan Teroris Serahkan Saja ke BNPT
Diketahui, tempat tersebut akan menjadi lokasi Presiden Joko Widodo atau Jokowi berada, selama kunjungannya ke Cirebon.
Pada saat melakukan strerilisasi wilayah, kata Galih, pihaknya menerima laporan ada seseorang yang dicurigai karena gerak-geriknya.
Keberadaan orang tersebut ternyata berada di area Bandara Penggung Kecamatan Harjamukti, tempat Presiden Jokowi mendarat untuk menghadiri acara FKN IX tersebut.
Baca Juga: Polri Segera Limpahkan Munarman ke Kejaksaan Terkait Dugaan Tindak Pidana Terorisme
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.