YOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Sejak berdiri pada 1996, Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan Bantul ternyata kerap mengejutkan warga dengan penemuan jasad bayi. Selama 25 tahun berdiri, sudah ada sembilan kasus penemuan jasad bayi di TPST Piyungan Bantul.
“Bayi-bayi dibuang dan ditemukan teman-teman pemulung,” ujar Ketua Paguyuban Pemulung Mardiko TPST Piyungan Maryono, Sabtu (2/10/2021).
Baca Juga: Ratusan Pemulung di TPST Piyungan Bantul Ikuti Vaksinasi Massal
TPST Piyungan Bantul dimanfaatkan pemulung untuk mengambil sampah yang bisa dijual kembali. Biasanya pemulung mengais sampah dari bongkaran truk jungkit.
Maryono bercerita, bayi yang ditemukan pemulung biasanya terbungkus plastik besar. Mereka mengira itu sampah, akan tetapi ketika dibuka ternyata berisi bayi.
“Bahkan ada bayi kembar,” ucapnya.
Penemuan jasad bayi kembar itu terjadi pada 2020. Kasus itu juga sudah dilaporkan ke polisi. Namun, hingga kini belum terungkap pelaku pembuangan bayi-bayi itu.
Sejak saat itu, belum pernah lagi ditemukan jasad bayi di TPST Piyungan Bantul. Namun, ia tidak menutup kemungkinan, ada jasad bayi lain yang dibuang di TPST Piyungan tetapi tidak ditemukan pemulung.
Baca Juga: Tiga Kabupaten dan Kota di DIY Diminta Kurangi Sampah yang Dibuang ke TPST Piyungan, Ini Alasannya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.