PAPUA, KOMPAS.TV - Di tengah persiapan pemindahan jenazah tenaga medis Gabriela Melani dari Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, menuju Jayapura, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Lamek Alipki Taplo menyerang personel gabungan di Kampung Sopamikma dan Kampung Oknanggul.
Aparat gabungan TNI-Polri langsung membalas dan terjadi kontak tembak selama 30 menit.
Tidak ada korban jiwa dalam kontak senjata ini.
Pasca-serangan, petugas gabungan terus berpatroli mengantisipasi serangan susulan.
Pemindahan jenazah Gabriela Melani sebelumnya juga ditunda karena helikopter pembawa jenazah terlambat tiba di Distrik Kiwirok.
Proses pemindahan jenazah terkendala karena helikopter evakuasi TNI Angkatan Udara ditembaki kelompok teroris di Papua.
Sementara itu, dokter Restu, salah seorang tenaga kesehatan yang menjadi korban membantah memiliki senjata api.
Ia menegaskan bahwa dirinya hanya seorang tenaga medis yang bertugas melayani masyarakat.
Kelompok teroris di Papua sebelumnya menuduh dokter Restu sering membawa senjata api saat bertugas di Puskesmas Kiwirok.
Kekerasan terhadap tenaga kesehatan yang termasuk pelanggaran HAM berat dikecam Komnas HAM.
Komnas HAM mendorong pemerintah dan kelompok teroris di Papua berdialog merumuskan sistem pengamanan yang tidak memicu kekerasan.
Pasca-penyerangan tenaga medis, pelayanan kesehatan RSUD Oksibil, Pegunungan Bintang, tetap beroperasi.
Kapolres Pegunungan Bintang juga menjamin keamanan seluruh tenaga medis yang bertugas di Oksibil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.