“Kami meminta pada seluruh pihak untuk memberikan privasi bagi para tenaga kesehatan yang menjadi korban penyerangan tersebut karena masih mengalami trauma,” katanya.
IDI Papua juga menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerja sama dari TNI-Polri di Papua yang telah membantu mengevakuasi hingga menyediakan fasilitas transportasi bagi para korban.
“Kami berharap agar segera ada jawaban dari pemerintah provinsi dan pusat untuk penanganan masalah ini, supaya aktivitas melayani masyarakat terutama di wilayah pedalaman bisa segera dilanjutkan dan masyarakat yang membutuhkan penanganan kesehatan segera bisa ditangani,” kata Donald Aronggear.
Baca Juga: Pelayanan Kesehatan di Pegunungan Bintang Papua Kembali Aktif Pasca Serangan KKB di Kiwirok
Ihwal layanan kesehatan di Kabpuaten Pegunungan Bintang, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengatakan sudah mulai kondusif dan dibuka.
Kamal mengakui bahwa teror KKB yang membakar Puskesmas Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang tersebut membuat tenaga kesehatan (nakes) ketakutan dan trauma.
Bahkan, kata dia, pusat pelayanan kesehatan di daerah itu sempat ingin tutup. Tapi pihak kepolisian mengkomunikasikan kepada para nakes dan memberi jaminan keamanan.
"Rencananya, mau ditutup untuk rumah sakit umum di ibu kota kabupaten, tapi kami bisa komunikasi dengan rekan-rekan secara baik dan sudah dilaksanakan pengamanan," kata Kamal dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Senin (20/9/2021).
Kamal megaku bisa memahami kondisi para nakes pasca serangan teror di Kiwirok. Kata Kamal, akibat serangan teror tersebut, para nakes di wilayah Pegunungan Bintang jadi takut dan tramua. Mereka melaksanakan kegiatan sosial, tapi keamanan diri mereka juga terancam.
"Tapi sekarang, setelah dilakukan pendekatan, fasilitas kesehatan sudah bisa buka lagi dengan penjagaan dan keamanan," kata Kamal.
Baca Juga: KKB Serang Kiwirok Papua, Nakes Gerald Sokoy hingga Kini Belum Ditemukan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.