PALU, KOMPAS.TV - Jenazah pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora serta satu rekannya Jaka Ramadan alias Ikrima, masih berada di ruang jenazah rumah sakit Bhayangkara Palu, pengamananpun di tingkatkankan di pintu masuk belakang rumah sakit, personel bersenjata lengkap dari Satuan Sabhara Polda Sulawesi Tengah terlihat disiagakan disekitar areal rumah sakit.
Pasca kontak tembak antara Satuan Tugas Operasi Madago Raya dan kelompok Mujahidin Indonesia Timur di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong yang menewaskan pimpinan kelompok Mujahidin Indonesia Timur Ali Kalora serta satu rekannya yakni Jaka Ramadan alias Ikrima, suasana di rumah sakit Bhayangkara Palu terlihat berbeda seperti hari biasanya.
Sejumlah personel dari Satuan Sabhara Polda Sulawesi Tengah, terlihat berjaga jaga di sekitar areal rumah sakit Bhayangkara Palu dengan menggunakan senjata lengkap.
Penjagaan ini dilakukan setelah Satuan Tugas Operasi Madago Raya membawa dua jenazah anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur ke rumah Sakit Bhayangkara untuk di otopsi, dimana salah satu jenazah merupakan pimpinan dari kelompok ini.
Setelah melakukan proses identifikasi dan memastikan jika anggota kelompok MIT yang tewas tertembak adalah Ali Kalora dan Jaka Ramadan alias Ikrima. Polda Sulawesi Tengah telah menghubungi pihak keluarga untuk melihat langsung kondisi jenazah dan melakukan tes DNA, sebelum menyerahkan jenazah ke pihak keluarga namun hingga minggu siang ini, belum ada satupun keluarga baik dari keluarga Ali Kalora maupun Jaka Ramadan alias Ikrima yang mendatangi rumah sakit Bhayangkara Palu.
#RSBhayangkaraPalu #PascaKontakTembak #PenjaanKetat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.