"Pelaku mengirim barang tidak sesuai pesanan. Pesan ponsel, yang dikirim kotak biskuit, sehingga transaksi seolah-olah normal," ujar Dedi.
Setelah barang diterima dari kurir, maka pelaku akan memperoleh cashback berkisar Rp300.000 sampai Rp500.000 dalam satu kali transaksi ke akunnya.
"Mereka dapatkan keuntungan ekonomis dari produk yang berhasil dipesan," kata Dedi.
Baca Juga: Ahok Umumkan Ojol Bisa Dapat Cashback 50 Persen Setiap Beli BBM Pertamina, Begini Caranya
Menurut Dedi, para pelaku sudah setahun menjalankan aksi penipuan dengan cara tersebut. Namun, mereka cukup aktif menjalankan kejahatan ini selama empat bulan terakhir.
Akibat aksinya, perusahaan e-commerce mengalami kerugian lebih dari Rp400 juta. Sampai saat ini pihak Tokopedia masih melakukan audit.
Dari tangan pelaku, kata Dedi, polisi mengamankan barang bukti berupa puluhan buku tabungan beserta kartu ATM.
Kemudian, puluhan ponsel yang digunakan sebagai sarana untuk melakukan aksi kejahatan dan barang hasil kejahatan.
Baca Juga: Waspada Penipuan Berkedok Bansos Disabilitas, Korban Biasanya Dimintai Uang Administrasi
Kemudian, ada pula laptop, printer, beragam paket tidak sesuai dalam kondisi barang siap kirim, serta akun penjual dan pembeli.
Atas perbuatannya, para pelaku dikenakan Pasal 115 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan dan Pasal 51 UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaski Elektronik (ITE).
"Ancaman hukumannya 12 tahun penjara dan denda Rp 12 miliar," kata Dedi.
Baca Juga: Harapan Driver Usai Gojek-Tokopedia Merger: Bonus, Insentif, dan Tarif Pengiriman Ditingkatkan
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.