Ia pun mengatakan, kondisi pandemi Covid-19 membuat pihaknya melakukan tindakan tersebut.
“DI tengah pandemi saat ini, semua kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan, agar dihindari karena kerumunan rentan terhadap penyebaran Covid-19 secara masif,” lanjutnya.
Kronologi Penangkapan
Zakky membeberkan, awalnya seorang mahasiswa bernama Daffa sendirian membentangkan poster di halte tersebut pada pukul 10.59 WIB.
"Daffa membentangkan poster di halte UNS, lalu pada pukul 11.13 WIB, dia dibawa oleh aparat dengan mobil berwarna hitam," kata Zakky.
Ia membentangkan poster bertuliskan “PAK TOLONG BENAHI KPK”. Sementara, kawan yang lain hendak membentangkan poster bertuliskan “PAK TOLONG DUKUNG PETANI LOKAL”.
Daffa menunjukkan poster itu di Jalan Ir Sutami atau halte UNS di Kecamatan Jebres, yang dilewati rombongan Presiden Jokowi.
Melihat temannya ditangkap, dua mahasiswa lain datang. Mereka bernama Khanif dan Tekwo. Akan tetapi, aparat malah ikut menangkap keduanya.
Menurut Zakky, aparat lalu melakukan penyisiran di sekitar area halte UNS. Mereka pun menemukan empat mahasiswa lain.
Empat mahasiswa itu bernama Afif, Prama, Tema dan Ammar. Kemudian, aparat menggeledah dan menangkap empat mahasiswa itu.
Baca Juga: Mahasiswa Ditangkap saat Presiden Jokowi Berkunjung ke Solo, Lagi-Lagi karena Bentangkan Poster
"Tas mereka digeledah, lalu mereka dibawa dengan menggunakan mobil warna putih," ujarnya.
Tak cuma itu, aparat juga menangkap tiga mahasiswa lain bernama Mishbakh, Wicak, dan Raden yang hendak menyuarakan aspirasi mereka.
Sebelumnya, aparat juga menangkap seorang peternak yang membentangkan poster saat Presiden Jokowi berkunjung ke Blitar, Jawa Timur pada Selasa (7/9/2021).
Laki-laki tersebut berinisial S, anggota asosiasi peternak ayam. S membentangkan poster dengan tulisan "Pak Jokowi Bantu Peternak Beli Jagung dengan Harga Wajar".
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.