KUPANG, KOMPAS.TV - Sebuah video yang memperlihatkan petugas dengan seragam hazmat (hazardous material) lari terbirit-birit dikejar warga, viral di media sosial.
Tak hanya dikejar, di dalam video yang beredar tampak petugas juga diteriaki oleh warga yang marah. Belum diketahui pasti identitas petugas yang lari tersebut.
Lokasi peristiwa dalam video tersebut berada di Kelurahan Air Mata, Kota Lama, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Farid Belajam, Ketua RT 07/RW 03, Kelurahan Air Mata mengonfirmasi rekaman tujuh detik itu terjadi di daerahnya.
Kejadian Sabtu (17/07/2021) itu Farid menjelaskan, pria berhazmat dikejar oleh pihak keluarga jenazah dan warganya karena tak terima mendiang divonis Covid-19.
Baca Juga: Pencuri Besi Monorel yang Viral Ternyata Tukang Parkir, Nekat Demi Tebus Motor di Bengkel
"Kejadiannya setelah jenazah almarhumah dibawa paksa dari Rumah Sakit Siloam menuju ke rumah duka di Kelurahan Air Mata," jelas Farid dikutip dari Kompas.com, Rabu (21/07/2021).
"Keluarga kecewa karena almarhumah disebut meninggal karena Covid-19. Padahal almarhum sakit diabetes dan gondok," klaimnya.
Kesal jenazah divonis Covid-19 pihak keluarga tak terima ketika petugas dari kelurahan dan kepolisan datang membujuk agar pemakaman menggunakan protokol Covid-19.
Kekesalan merembet ke pihak warga, bersama keluarga jenazah mereka nekat mengusir petugas berhazmat yang datang serta meneriaki dan melakukan pengejaran.
"Petugas yang lain sudah jalan duluan. Namun, satu orang ketinggalan di belakang sehingga dikejar warga," ungkap Farid.
Baca Juga: Dongkol Tunggu Perawat Pakai APD, Keluarga Pasien Pukul Nakes di Puskesmas Garut
Jenazah akhirnya dimakamkan di tempat pemakaman umum Batukadera Kupang setelah para petugas pulang.
Sebelumnya diberitakan video sejumlah orang menggotong jenazah dari Rumah Sakit Umum Siloam Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Jenazah pasien yang diduga positif Covid-19 itu diambil paksa oleh pihak keluarga karena tak terima dengan vonis tersebut.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.