LABUAN BAJO, KOMPAS.TV - PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) memastikan pelayanan penumpang yang mengangkut turis keluar dari Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur berjalan lancar.
Setelah KM Egon, KM Binaiya dan KM Tilongkabila juga siap mengangkut lonjakan penumpang dari Labuan Bajo akibat penutupan sementara bandar udara setempat.
Direktur Usaha Penumpang PELNI Nuraini Dessy mengungkapkan, jumlah penumpang dari Labuan Bajo mengalami peningkatkan signifikan akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Katanya, KM Binaiya mengangkut 965 orang dari Labuan Bajo, Rabu (13/11/2024) malam tadi.
"Jumlah tersebut lima kali lipat dari biasanya yang hanya sekitar 150 sampai 200 orang. Itu pun, setengahnya dari yang diangkut merupakan warga negara asing, lebih dari 400 orang WNA," ujar Dessy dalam siaran pers yang diterima Kompas.tv, Kamis (14/11).
Baca Juga: Dampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki, 3.292 Wisatawan Dievakuasi Menggunakan Kapal Lewat Labuan Bajo
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang ini, Dessy sudah memberikan instruksi kepada kru kapal untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama pelayaran.
"Kami pastikan pelayanan di atas kapal memadai meski terjadi kenaikkan jumlah penumpang dari hari biasanya," tambah Dessy.
Dari Labuan Bajo, KM Binaiya akan singgah di Bima sebelum tiba di Pelabuhan Benoa, Bali pada Jumat (15/11) pagi.
Selanjutnya, kapal PELNI lainnya, KM Tilongkabila akan tiba di Labuan Bajo pada Jumat (15/11) besok dengan tujuan Makassar. Kapal penumpang PELNI tipe Ro-Ro, KM Egon sudah lebih dulu mengevakuasi wisatawan dari Labuan Bajo, Minggu (11/11) lalu.
Lebih lanjut Benny Marganda Sinaga selaku Kepala Cabang PT PELNI (Persero) Labuan Bajo menyampaikan bahwa kami siap untuk memberikan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat yang menggunakan jasa pelni.
"Manajemen PT PELNI (Persero) menginstruksikan kepada kami agar bersiap siaga untuk mengantisipasi lonjakan penumpang pada kapal-kapal yang akan masuk ke Labuan Bajo dan melakukan penjualan tiket baik di loket cabang dan channel digital seperti Pelni Mobile, tentunya dengan bekerjasama dengan mitra perbankan," jelasnya.
Sebelumnya, sudah lima hari Bandara Komodo di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) ditutup akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, Flores Timur.
Alhasil banyak wisatawan baik lokal maupun asing tertahan di Labuan Bajo karena belum ada kepastian kapan bandara dibuka. Sebagai alternatif, wisatawan yang ingin keluar dari Labuan Bajo harus menggunakan kapal laut.
Kepala KSOP Kelas III Labuan Bajo, Stephanus Risdiyanto, mengungkapkan bahwa sejak Minggu (10/11) hingga Rabu (13/11) lalu, ratusan kapal telah dikerahkan untuk mengevakuasi para wisatawan yang terdampak.
"Per Rabu (13/11), jumlah kapal yang evakuasi penumpang terdampak erupsi adalah 114 unit. Jumlah penumpang yang dievakuasi 3.292 orang," kata Stephanus di Pelabuhan Labuan Bajo, Rabu (13/11) malam.
Baca Juga: Dampak Erupsi Lewotobi Laki-Laki: 42 Sekolah Rusak, Murid Belajar di Tenda
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.