Kompas TV regional wisata

Kisah Wak Haji Rukding, Orang Gila Pembuat Jalan di Gili Trawangan

Kompas.tv - 14 Juli 2021, 23:20 WIB
kisah-wak-haji-rukding-orang-gila-pembuat-jalan-di-gili-trawangan
Wak Haji Rukding, pelopor pembuat jalan yang mengelilingi Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Foto diambil sebelum pandemi. (Sumber: Kompas.TV - Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Tahukah Anda, siapa pembuat jalan yang ada di Gili Trawangan?

Gili Trawangan, pulau kecil di ujung barat dari gugusan tiga gili di barat-laut Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat itu, tak serta merta berubah menjadi pulau wisata berfasilitas lengkap dalam sekejap.

Jangankan wi-fi gratis, listrik pun dulu hanya dialirkan selama beberapa jam saja dalam sehari. Boro-boro hotel mewah berkolam renang dan restoran bermenu makanan fancy ala Barat. Dulu, jalan pun tak ada.

Wak Haji Rukding, begitu ia biasa dipanggil, adalah sosok yang membuat Gili Trawangan mudah dijelajahi dengan berjalan kaki, bersepeda, atau menumpang cidomo, angkutan serupa delman di pulau ini. Di Gili Trawangan, tak ada kendaraan bermotor, kecuali mobil dan motor pengangkut sampah.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Ternyata Pernah Berlabuh di Gili Trawangan, Lombok dan Jadi Tontonan Warga

Wak Haji Rukding masih ingat betul, dulu sekali, ketika masih muda, ia pernah dijuluki orang gila oleh orang-orang sekampungnya di pulau kecil ini.

Ia dibilang gila karena membuat jalan di Gili Trawangan seorang diri. Buat apa, seloroh mereka. Siapa yang mau lewat, sindir yang lain. Tapi Wak Haji Rukding bergeming.

“Kalau ada jalan, pulau ini pasti maju,” begitu tekadnya waktu itu.

Pantai Gili Trawangan nan cantik di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. (Sumber: Kompas.TV - Vyara)

Pada tahun 1980-an, saat jumlah penduduk Gili Trawangan masih bisa dihitung jari, Wak Haji Rukding seorang diri berjalan keliling pulau mengibas semak belukar membuat jalan. Saban usai salat subuh, ia pergi memasang patok dan meratakan tanah.

Baca Juga: Tersangkut Saat Memanah Ikan, Wawan Ditemukan Meninggal Dunia di Kedalaman Laut Gili Trawangan

Hanya hingga terang matahari tinggi sedikit di atas lereng Rinjani nun di ufuk timur, Wak Haji Rukding selesai bekerja. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit.

“Bekal saya waktu itu cuma 3 sampai 4 patok,” kenang Wak Haji Rukding saat bersantai di atas berugaq di samping rumahnya di area utara Gili Trawangan. Berugaq merupakan bangunan serupa pendopo yang biasa ada di tiap rumah atau sekumpulan rumah orang Sasak, suku asli Pulau Lombok.

Beberapa tahun kemudian, jadilah jalan buatan Wak Haji Rukding, cikal bakal jalan utama di Gili Trawangan. Jalan utama yang mengelilingi Pantai Trawangan, dengan irisan melintang lurus di tengahnya. Eh, tapi tak persis melintang lurus, karena ada bagian jalan yang miring di sisi ujung timur.

“Ah ya, itu karena waktu itu ada sengketa tanah. Yang punya tanah keberatan, akhirnya jalannya jadi miring sedikit,” kata Wak Haji Rukding terkekeh, lalu menyesap kopi hitamnya.

Baca Juga: Warga Gili Trawangan Rayakan Hari Valentine dengan Menanam Oksigen

Kini, jalan rintisan Wak Haji Rukding yang mengeliling dan membelah pulau, bisa dinikmati tak cuma oleh seluruh masyarakat Gili Trawangan, tapi juga turis manca negara yang – sebelum pandemi –  kerap memadati pulau surga nan cantik ini.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x