SEMARANG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri mengaku sangat mendukung program sekolah ramah anak sehingga perkembangan siswa dapat terpantau dengan baik. Namun yang menjadi permasalahan, selama pandemi pembelajaran dilakukan secara daring sehingga kurang begitu maksimal dibanding pembelajaran tatap muka.
Salah satu dampak pembelajaran daring, banyak siswa yang mengalami mengalami gangguan Psikososial. Oleh karenanya peran guru, orang tua dan siswa sendiri harus selaras untuk mencegah gangguan Psikososial pada anak.
“Kerjasama antara orang tua, sekolah, dan juga siswa, sehingga meskipun dimasa pandemi Covid, proses belajar tetap bisa dilaksanakan secara normal. Jadi harapan kita anak -anak menjadi anak anak yang pinter dan juga berkarakter”, ungkap Gunawan Saptogiri, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang.
Sementara itu Kepala Sekolah SMP Negeri 33 Semarang Didik Teguh Prihanto menegaskan ada sekitar 30 jenis gangguan Psikososial yang di alami siswa salah satunya kurang fokus, dan lebih bersifat acuh tak acuh.
“Salah satu pengembangan sekolah ramah anak, kami atau kita semua harus memasukkan salah satu point penting yaitu penanganan kecenderungan Psikososial. Ini tidak sulit dan tidak menjadi beban, untuk koordinator yang pas adalah guru guru BK dan guru olahraga”, kata Didik Teguh prihanto, Kepala Sekolah SMP Negeri 33 Semarang.
Diharapkan dengan ada penanganan sejak dini, bagi anak yang mengalami Psikososial, oleh orang tua atau pihak sekolah maupun anak itu sendiri, bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik.
#Covid19 #DinasPendidikanKotaSemarang #Psikososial #daring
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.