Kendala penanganan
Adapun jumlah perawat dari lembaga YASA hanya enam orang. Setiap perawat bermukim di satu kampung yang ditemukan banyak kasus kusta.
Ia mengungkapkan, penyebab tingginya kasus kusta karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat di rumah masih rendah.
"Kami sudah menyampaikan masalah ini ke Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat, tetapi belum mendapatkan respons. Padahal, jumlah kasus bisa terus bertambah karena merupakan penyakit menular," ungkap Hendrikus.
Ia menambahkan, jumlah obat yang minim berdampak pada angka kesembuhan penderita kusta. "Baru 13 penderita kusta yang telah sembuh setelah tuntas meminum obat," katanya.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Asmat John Kambu mengakui, pihaknya mengalami kendala dalam penanganan penderita kusta karena minimnya tenaga kesehatan dan jumlah obat.
"Penyediaan obat berdasarkan laporan kasus. Kami akan menyampaikan laporan ini ke Dinkes Provinsi Papua agar mendapatkan obat bagi penderita kusta," tuturnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame menyatakan akan berkoordinasi dengan Pemkab Asmat untuk penanganan masalah kusta di beberapa kampung tersebut.
"Kami akan meminta laporan jumlah kasus kusta dari Dinkes Asmat. Setelah itu, kami akan mengirimkan tim dan bantuan obat berdasarkan laporan tersebut," kata Robby.
Baca Juga: Ukiran Khas Asmat, Wujud Spritiualitas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.