JAKARTA, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 di wilayah DKI Jakarta tengah terjadi. Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat, mencatat jumlah pasien mencapai 5.028 orang pada Senin (14/6/2021), pukul 08.00 WIB.
"Jumlahnya bertambah 192 orang dari hari kemarin. Semula 4.836 menjadi 5.028 orang," kata Humas RS Wisma Atlet Kolonel Marinir Aris Mudian dalam keterangan tertulis, Senin.
Kenaikan pasien Covid-19 terjadi semenjak Selasa, 18 Mei 2021 lalu, yakni beberapa hari selepas libur Lebaran 2021 berakhir. Saat itu, pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet hanya sebanyak 900 orang dengan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) hanya di angka 15,02 persen.
Namun, jumlah pasien masuk semakin bertambah melampaui angka pasien yang ke luar. Pada hari ini, Senin (14/6/2021), BOR RSD Wisma Atlet sudah mencapai 83,8 persen. Dari total 5.994 tempat tidur yang tersedia, kini tinggal 16,2 persen yang tersisa.
Padahal, batas aman BOR resmi dari WHO adalah 60 persen.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19, Wisma Atlet Kemayoran Tambah 2.000 Bed
Koordinator Tenaga Kesehatan RSD Covid-19 Wisma Atlet Letkol Laut M Arifin mengakui meningkatnya jumlah pasien berkaitan dengan libur Lebaran lalu.
Penyebabnya yakni aktivitas warga Ibu Kota yang pulang kampung atau saling berkunjung ke kerabat sehingga mempercepat laju penularan virus corona.
Sebagai upaya antisipasi, Arifin mengaku pihaknya sudah menyiapkan tambahan kapasitas tempat tidur yakni sebanyak 2.000 tempat tidur.
"Kami menyiapkan tambahan sekitar 2.000 bed dan sudah bisa digunakan secepatnya," kata Koordinator RSDC Wisma Atlet Mayjen en Tugas Ratmono dalam keterangan tertulis, Senin (14/6/2021).
Tempat tidur itu akan ditempatkan di kamar-kamar perawatan atau isolasi yang sudah ada. Jadi, satu kamar yang selama ini diisi dua tempat tidur nantinya akan diisi tiga tempat tidur.
Jika penambahan tersebut belum cukup, pengelola RSD Wisma Atlet juga berencana menggunakan tower 8 dan tower 9 di Wisma Pademangan.
Sebelumnya, kedua tower dimanfaatkan untuk karantina WNI yang baru kembali dari luar negeri. Jika kedua tower itu harus digunakan, maka warga yang menjalani karantina akan dipindah ke fasilitas lain seperti hotel.
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Kasus Corona, Satgas Covid-19 Buka Tower 8 Wisma Atlet Kemayoran
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, wilayah DKI Jakarta sedang memasuki fase genting penyebaran penularan Covid-19. Penambahan kasus Covid-19 terjadi secara signifikan setelah libur Lebaran 2021.
"Jakarta memasuki fase yang amat genting," kata Anies dalam keterangan suara, Minggu (13/6/2021).
Bila tidak mengambil tindakan untuk menekan penularan Covid-19, Anies menyebut, Jakarta berpotensi mengalami kesulitan. Kemungkinan fasilitas kesehatan di DKI Jakarta kembali kolaps seperti pada Februari 2021 lalu.
"Bila kita tidak melakukan tindakan, maka kita berpotensi menghadapi kesulitan karena fasilitas kesehatan mungkin akan menghadapi jumlah yang tak terkendali apabila pasien, apabila orang yang harus ditangani meningkat secara drastis," ucap dia.
Kasus Covid-19 di Jakarta dalam dua pekan terakhir memang mengalami lonjakan tinggi.
Kata Anies, kasus aktif di Jakarta minggu lalu 6 Juni 2021 adalah 11.500, dan pada hari ini (13/6/2021) menjadi 17.400, ada penambahan sebesar 50 persen. Sementara BOR di DKI sudah mencapai 75 persen dari kapasitas.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.