CILACAP, KOMPAS.TV – Sebanyak 13 orang dari total 20 anak buah kapal atau ABK asal Filipina dinyatakan positif Covid-19 saat bersandar di Pelabuhan Tanjung Intan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian di Jakarta masih memeriksa sampel usap tenggorokan untuk mengetahui jenis virus yang menginfeksi ABK tersebut. Adapun, sebelum tiba di Cilacap, kapal ini bertolak dari India untuk mengangkut gula rafinasi.
“Pemeriksaan genom berkisar satu sampai dua minggu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi, di Cilacap, Jawa Tengah, Jumat (7/5/2021), dilansir dari Kompas.id.
Lebih lanjut Pramesti menjelaskan 13 ABK itu dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Cilacap dan tidak digabungkan dengan pasien dari Cilacap.
“Kondisinya yang satu agak kurang stabil, perlu perawatan insentif dan dirawat di ICU. Yang 12 orang gejala ringan, seperti batuk ringan. Semua ABK ini laki-laki,” katanya.
Baca Juga: Detik-detik Kapal Vietnam Diamankan, Curi Ikan Hingga Teripang
Ia meyakinkan ketersediaan ruang isolasi masih aman. Dari total kapasitas 317 tempat tidur di ruang isolasi di Kabupaten Cilacap, saat ini sudah terpakai 136 tempat tidur atau 42,9 persen. Adapun tempat tidur ICU Covid-19 tersedia 22 unit dan kini terpakai 10 unit.
Lebih jelas, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Maruf menyampaikan, kapal berbendera Panama itu bertolak dari India membawa gula rafinasi pada 14 April 2021. Kemudian, pada 25 April 2021 pukul 16.00 kapal ini tiba di perairan Cilacap.
Kemudian tim Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Cilacap melakukan pemeriksaan kesehatan dan ditemukan 3 orang positif Covid-19.
Kemudian, pada 30 April-4 Mei, tim kesehatan kembali menggelar pemeriksaan dan diketahui total ada 10 orang yang juga terpapar Covid-19. Akhirnya sebanyak 13 orang ini dirawat di RSUD Cilacap.
“Sebanyak tujuh ABK lainnya melakukan isolasi di kapal dengan pengawasan ketat,” kata Farid.
Farid menyebutkan, petugas di pelabuhan dan kapal juga sempat membongkar muatan gula tersebut dan para petugas yang terlibat di dalamnya pun sudah menjalani tes rapid antigen. Semuanya dinyatakan negatif.
”Ada 49 orang yang ikut terlibat dalam bongkar muat itu dan semuanya negatif dari hasil tes rapid antigen,” kata Farid.
Farid mengajak masyarakat untuk tetap tenang karena kasus ini sudah ditangani petugas kesehatan dari RSUD Cilacap. ”Jangan mengikuti berita hoaks. Varian India atau tidak ini belum ada hasilnya. Jadi, tetap tenang dan tetap jaga protokol kesehatan dengan disiplin,” tegasnya.
Baca Juga: 2 Mobil Pemudik Asal Bandung Terlibat Kecelakaan di Cilacap
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.