Saat ini, kata Kasat Reskrim, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan laboratorium agar mengirimkan hasilnya secara resmi sehingga bisa dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Hari ini keluar. Secara fisiknya (resmi) belum dapat tembusan, tapi kami sudah dapatkan hasilnya," kata Ngadi.
Terkait otopsi yang ditolak oleh pihak keluarga, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kejaksaan Negeri Bantul. Apakah masih diperlukan untuk otopsi atau sudah cukup menggunakan hasil laboratorium.
"Kami akan koordinasikan dengan kejaksaan," ungkapnya seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Reka Ulang Pembunuhan Bos Wajan, dari Salat Magrib sampai Makan Sate
Lebih lanjut Ngadi mengatakan, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi. Polisi juga masih melakukan penelusuran soal Hamid, pria yang mengaku mengirimkan makanan itu.
Polisi juga sudah berkoordinasi secara lisan dengan Tomi, orang yang disebut sebagai tujuan pengiriman paket sate itu.
Sebagaimana dibeofflinritakan KOMPAS TV sebelumnya, pengemudi ojol di Yogyakarta menerima order pengiriman offline berupa sate dari wanita misterius. Si wanita ini meminta agar sate itu dikirimkan ke seseorang di Bantul. Setelah sampai di lokasi, ternyata si penerima tak merasa memesan dan memberikan sate itu ke pengemudi ojol tadi.
Baca Juga: Sate Jando Maranggi Jagakarsa Bikin Nagih!
Oleh pengemudi ojol sate itu dibawa pulang untuk berbuka puasa bersama di rumah. Namun setelah salah satu anak dan istrinya mengkonsumi sate itu, tiba-tiba keduanya pingsan, bahkan si anak tak sadarkan diri hingga akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.