Saat ditemui di rumah Chandra, Murhaleni menuturkan, sempat melakukan komunikasi terakhir dengan anak bungsunya.
Itu terjadi beberapa hari lalu sebelum KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak.
Ketika itu, Murhaleni mengaku mengirimkan video melalui WhatsApp terkait pelarangan mudik.
"Waktu itu saya dapat video soal larangan mudik, jadi saya kirim ke Heri, supaya enggak mudik dulu (ke Lampung)," kata Murhaleni.
Baca Juga: Panglima TNI Sangat Kehilangan Atas Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Istri purnawirawan Polri ini mengatakan, itu adalah komunikasi terakhirnya dengan Heri, karena sebelumnya dia sudah tahu bahwa Heri akan berlayar.
"Sempat bilang mau berlayar, kami sudah tahu kalau (kapal) sudah menyelam, tidak bisa komunikasi," ujar Murhaleni.
Profil Letkol Heri
Dikutip dari tni.mil.id, Letkol Laut (P) Heri Oktavian dilantik sebagai Komandan KRI Nanggala-402 pada 2020.
Sebelum menjabat sebagai komandan KRI Nanggala-402, Letkol Heri Oktavian lebih dulu menjabat sebagai Komandan Sekolah Awak Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus).
Baca Juga: Daftar 53 Awak KRI Nanggala 402 yang Kini On Eternal Patrol atau Berpatroli Selamanya
Pada November 2019, Mayor Laut (P) Heri Oktavian, M.Sc resmi menjabat Komandan Sekolah Kapal Selam (Dansekasel) Pusat Pendidikan Khusus (Pusdiksus) Komando Pendidikan Operasi Laut (Kodikopsla) Kodiklatal.
Ia pun dinilai berhasil selama memimpin Sekasel. Komandan Sekasel adalah unsur pelaksana di lingkungan Pusdiksus yang bertugas membantu Komandan Pusdiksus dalam menyelenggarakan pendidikan pengembangan profesi lingkup sekolah yang bersangkutan.
Namun sebelum menempati jabatan Komandan Sekolah Kapal Selam, Heri Oktavian melaksanakan pendidikan Sesko di Jerman.
Baca Juga: KRI Nanggala-402 Masuk Fase Tenggelam, Keluarga Berharap Seluruh Prajurit Ditemukan dan Selamat
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.