PURWOREJO, KOMPAS.TV - Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo menolak tambang batu andesit karena takut lingkungan di sekitar mereka rusak. Aksi damai penolakan ini berakhir bentrok, Jumat (23/4/2021).
Proyek tambang batu ini adalah bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) Pembangunan Bendungan Bener.
Aksi damai penolakan tambang ini berawal saat warga mendapati pihak pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) memasang tenda sosialiasi.
Baca Juga: Warga Wadas Aksi Damai Tolak Tambang, Aparat Memaksa Masuk hingga Terjadi Bentrok
“Jam 5 pagi ada ibu-ibu yang nangis dan teriak histeris karena ada pemasangan tenda untuk sosialisasi tambang,” tutur Julian Dwi Prasetya, kuasa hukum warga Wadas dari LBH Yogyakarta, Sabtu (24/4/2021).
Para perempuan desa Wadas berkumpul hingga pihak BBWSSO menarik tenda itu. Menjelang siang, warga mulai berkumpul melakukan mujahadah dengan zikir dan shalawat menolak tambang.
Lalu, aparat gabungan dari Polri dan TNI datang dalam truk-truk sekitar pukul 11:00 WIB. Julian mengatakan, aparat ini membawa senjata lengkap.
Warga pun menebang pohon untuk menghadang aparat dan pihak BBWSSO. Mereka melakukan aksi penolakan dengan duduk memenuhi jalan agar tak terjadi kerusuhan.
Akan tetapi, bentrokan pecah setelah aparat memaksa melewati blokade jalan sekitar pukul 11.30 WIB.
“Warga mengalami kekerasan. Ada yang bercerita dipukul punggungnya dengan pentungan. Ada 9 orang warga yang luka-luka,” ujar Direktur LBH Yogyakarta, Yogi Dzul Fadhil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.