MALANG, KOMPAS.TV- Arifudin Hamdy (35) tega mendorong ibu kandungnya sendiri bernama Mistrin (56) ke dalam lubang galian hingga tewas.
Hal itu dilakukan pelaku lantaran bisikan gaib terkait penemuan harta karun di lokasi dirinya mendorong sangat ibu di bekas mes Pembangkit Jawa Bali di Desa Karangkater, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang.
Kasus ini diketahui polisi berawal dari peristiwa penemuan mayat di lokasi tersebut, Kamis (11/2/2021). Akhirnya pelaku pun ditangkap di rumahnya.
"Kami menyatakan bahwa kasus ini adalah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh diduga anak laki-laki korban sendiri," kata Kapolres Malang AKBP Hendri Umar seperti dikutip dari TribunJatim.com.
Baca Juga: Tersangka Pembunuh Keluarga Seniman di Rembang Mengakui Perbuatannya
Hendri Umar mengungkapkan sebelumnya, sebuah kisah pertemuan korban beserta tersangka (Mistrin dan anaknya Arifudin) ke rumah seorang dukun di Kabupaten Blitar terungkap.
Pertemuan ke dukun tersebut dilakukan pada 26 Januari 2021, korban berinisiatif melakukan penggalian di area bekas mes karyawan PJB itu.
Bermodalkan cangkul dan sabit yang dipinjam dari kios tetangga, korban menggali tanah berharap tetuah sang dukun berbuah manis.
Menurut pengakuan tersangka, tutur Kapolres menerangkan, korban tiba-tiba mengeluh pusing. Setelah 30 menit tersangka datang ke tempat penggalian.
Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Rembang
Sesampainya di lokasi kejadian, tersangka mengaku mendengar bisikan gaib.
Pesan bisikan membuat tersangka berhasrat mendorong ibunya ke dalam lubang yang telah digali itu.
"Harapannya setelah didorong nanti akan ke luar harta karunnya, mungkin ini bisa disebut tumbal," ujar Kapolres.
Seusai aksinya itu korban pun tewas. Tanpa menunggu lama, tersangka lekas mengubur mayat ibunya.
Baca Juga: Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga Seniman di Rembang Akui Perbuatannya dan Terancam Hukuman Mati
Cara tersangka mengubur mayat ibunya dengan cara posisi terbalik. Kepala korban diletakkan di bawah dengan kaki menjorok ke luar.
Selepas mengubur ibunya, hasrat tersangka meraih impian mendapat harta karun belum berhenti.
Setelah 3 hari kejadian, tersangka menghampiri lubang tempat ibunya terkubur.
Tujuannya untuk memastikan adanya harta karun.
Alih-alih mendapat harta karun, tersangka malah meratapi kenyataan terbuai kabar bohong sang dukun.
Baca Juga: Terancam Gagal Panen karena Hama Tikus dan Babi, Petani Jagung Bunuh Diri
"Ternyata belum ada harta karun yang ke luar. Posisi korban masih di posisi yang sama," ungkap Hendri.
Selang beberapa waktu kemudian, bau busuk mayat terendus oleh petugas PJB Karangkates yang sedang membersihkan lokasi.
Saat itu, sang petugas awaknya mengira ada bangkai ular tergeletak di area eks mes karyawan PJB.
Baca Juga: Sekaligus Muncikari, Pria Ini Bunuh Istri Sirinya, Korban Ditemukan Dalam Lemari Hotel
"Pada 11 Februari 2021 mayat korban ditemukan warga di sana yang kebetulan sedang melakukan aktivitas di sana. Usai ditemukan langsung dilakukan pelaporan kepada Polsek Sumberpucung," tandas Hendri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.