Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendadak mendatangi kerumunan pengunjuk rasa tolak Undang-Undang atau UU Omnibus Law Cipta Kerja, di depan Gedung Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, pada Selasa (10/11/2020) sore.
Tak sendiri, Risma menghampiri massa didampingi staf sambil membawa karung. Ternyata ia hendak memunguti sampah yang berserakan di lokasi demo.
Kemunculan orang nomor satu di Kota Surabaya secara tiba-tiba itu sontak membuat fokus peserta demo yang semula memperhatikan orasi dan teatrikal buyar seketika.
Salah satu peserta aksi berteriak sambil meminta agar Risma memperhatikan nasib warga Surabaya yang terancam akibat Undang-Undang Cipta Kerja.
"Nasib kesejahteraan wargamu terancam, mana suaramu," teriak salah satu pendemo.
Risma dan jajaran sempat mendatangi demonstran tersebut. Namun, ia tak mengatakan sepatah kata pun.
Hal tersebut memancing ratusan demonstran lainnya menyoraki Risma dengan nyanyian dan teriakan menolak Omnibus Law.
"Tolak, tolak, tolak Omnibus Law, tolak, tolak, tolak Omnibus Law," teriak massa.
Setelah itu, Risma lantas menjauh dari kerumunan massa. Ia sempat bertemu dengan dua orang massa aksi yang mengeluhkan Omnibus Law.
Politisi PDI Perjuangan itu mengaku, telah menyampaikan aspirasi para buruh dengan mengerimkan surat kepada Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Tolak UU Cipta Kerja, Buruh Kembali Berunjuk Rasa di DPR
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.