BANDUNG, KOMPAS.TV - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, setidaknya ada 54 titik pemeriksaan rapid test bagi wisatawan secara acak untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Baca Juga: Wagub Jabar Tinjau Rapid Tes Di Jalur Puncak
Bahkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) telah menyiapkan 26.700 rapid test antigen bagi wisatawan yang datang ke destinasi wisata di Jabar dalam momentum libur panjang pekan ini.
"Rapid test screening awal untuk nanti ditindaklanjuti swab tes. ini dilakukan secara acak. Ini penting sebagai bagian dari screening agar tidak ada peningkatan kasus Covid-19 setelah libur panjang. Ini pun agar wisatawan bisa merasa aman dan tenang,” kata Dedi lewat telepon seluler kepada Kompas.com, Kamis (29/10/2020).
Dedi menyatakan, upaya itu tidak terlepas dari instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang tidak ingin ada peningkatan kasus, berkaca pada momentum libur panjang Idul Fitri lalu.
Saat itu, terjadi kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan sekitar 69 persen hingga 93 persen dengan rentang waktu 10 sampai 14 hari.
“Di sisi lain, kami meminta wisatawan yang datang ke berbagai tempat untuk ikut berpartisipasi dengan tetap disiplin mematuhi protokol kesehatan yang ada,” ucap dia.
Ia pun mengaku sudah blusukan menyusuri sejumlah daerah dan destinasi wisata untuk memastikan penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 saat libur panjang.
Pengecekan sudah dilakukan dalam beberapa hari terakhir ke wilayah Sukabumi hingga Pangandaran.
Dedi mendatangi hotel, restoran dan tempat wisata termasuk area publik yang tidak berbayar.
“Kami monitor sekaligus melihat kesiapan ke tempat destinasi wisata dari wilayah barat hingga timur (Jawa Barat) sampai Pangandaran. Di public space (tempat publik) kami sudah bagikan masker dan edukasi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta kepada jajaran kepolisian untuk meningkatkan pengamanan saat libur panjang pada akhir Oktober 2020.
Swab tes dan rapid test secara acak bagi wisatawan yang datang ke Jabar harus dilakukan.
Ia pun meminta komitmen bagi pemilik obyek wisata untuk menerapkan protokol kesehatan.
Baca Juga: Masuk Zona Merah, Pemkot Bandar Lampung Gelar Rapid Test Massal
“Jangan kaget nanti diberhentikan dengan baik dan sopan oleh tim satgas dan polisi untuk PCR dan rapid test secara acak. Mudah-mudahan tidak ada yang positif. Saya imbau kepada kafe, restoran, bar, mohon memastikan dari sekarang pengaturan jarak, sirkulasi udara yang ditemukan pelanggaran,” kata Ridwan Kamil.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar, Herman Muchtar menyebut momentum libur panjang diharapkan bisa meningkatkan okupansi hotel secara merata.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Jabar, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel pada Agustus 2020 mencapai 34,95 persen.
Jika dibandingkan dengan Juli, TPK mengalami kenaikan 7,78 poin dari 27,17 persen.
Herman mengungkapkan, okupansi hotel di Jabar pada September berada di angka 15-20 persen.
“Hotel bintang agak lebih baik dari hotel melati. Hotel bintang di atas 20 persen, sedangkan hotel melati di bawah 15 persen,” kata dia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.