KOMPAS.TV - Liga Champions UEFA akan segera memasuki babak baru dengan penerapan format yang berbeda mulai musim depan.
Dengan lebih banyak tim, lebih banyak pertandingan, dan peningkatan jumlah uang hadiah, transformasi ini diharapkan mampu memenuhi tuntutan klub-klub besar Eropa.
Pengundian Liga Champions untuk musim baru dijadwalkan berlangsung pada Kamis (29/8/2024) pada jam 23.00 WIB
Perubahan format ini menjadi yang pertama kalinya sejak tahun 2003.
UEFA telah lama berada di bawah tekanan dari klub-klub besar yang menginginkan lebih banyak keuntungan dari kompetisi ini.
Format baru ini diharapkan dapat memberikan kepuasan bagi klub-klub terkaya dan paling berpengaruh di benua Eropa.
Dalam format baru ini, 36 tim akan bersaing dalam fase liga tunggal, menggantikan format grup tradisional yang telah digunakan selama 21 musim terakhir.
Setiap tim akan memainkan delapan pertandingan melawan delapan lawan yang berbeda hingga Januari, dengan jadwal yang seimbang melawan lawan dari empat pot unggulan yang berbeda.
Tim-tim yang menempati delapan posisi teratas di klasemen akan langsung melaju ke babak 16 besar pada Maret.
Sementara itu, tim yang berada di peringkat kesembilan hingga ke-24 akan bertarung dalam babak playoff pada Februari untuk memperebutkan tempat di babak selanjutnya.
Sebanyak 12 tim terbawah akan langsung tersingkir dari kompetisi.
Baca Juga: Mabuk sebelum Pertandingan, UEFA Copot Dua Wasit VAR Pertandingan Kualifikasi Liga Champions
Perubahan ini tidak hanya membawa peningkatan jumlah pertandingan, tetapi juga peningkatan uang hadiah setidaknya sebesar 25 persen, menjadi minimal 2,5 miliar euro (Rp 42 triliun).
Selain itu, untuk pertama kalinya dalam sejarah, pertandingan Liga Champions juga akan digelar pada bulan Januari, memberikan kompetisi ini pijakan baru dalam kalender sepak bola yang semakin padat.
Alasan utama di balik perubahan ini adalah dorongan dari klub-klub yang menginginkan lebih banyak pendapatan.
Liga Champions dikenal sebagai ajang yang mempertemukan klub-klub dengan kualitas permainan tertinggi di dunia, dan menjadi sumber pemasukan utama bagi klub-klub yang berpartisipasi.
Dengan semakin banyaknya pertandingan dan lawan yang dihadapi, diharapkan nilai komersial dari kompetisi ini semakin meningkat.
Format grup sebelumnya dinilai mulai kehilangan daya tarik, dengan hanya menghadirkan tiga lawan dalam satu grup yang dianggap terlalu repetitif dan kurang dramatis.
Para klub besar merasa bahwa lebih banyak pertandingan melawan lawan-lawan berkualitas akan lebih dihargai oleh penonton, sponsor, dan penggemar baru di seluruh dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.