"Kegembiraan dan keindahan sepak bola seharusnya tidak diwarnai oleh keputusan politik," ujar Yilmaz dikutip dari Associated Press.
Skorsing ini membuat Demiral absen dalam pertandingan perempat final melawan Belanda pada Sabtu (6/7/2024) dan juga di semifinal jika Turki berhasil melaju.
Demiral mendapat sorotan usai mencetak gol keduanya dalam kemenangan Turki melawan Austria di babak 16 besar.
Setelah gol tersebut, Demiral membuat gestur dengan kedua tangannya yang digunakan oleh nasionalis Turki dan dikaitkan dengan organisasi ultra-nasionalis, Ulku Ocaklari, atau yang lebih dikenal sebagai Gray Wolves.
Demiral menyatakan bahwa gestur tersebut adalah ekspresi kebanggaan nasional yang tidak berbahaya.
"Saya berharap akan memiliki lebih banyak kesempatan untuk melakukan gestur yang sama lagi," ujarnya.
Namun, UEFA berpendapat lain. Dalam pernyataannya, UEFA menjelaskan bahwa skorsing dijatuhkan kepada Demiral karena “tidak mematuhi prinsip umum perilaku, melanggar aturan dasar perilaku yang baik, menggunakan acara olahraga untuk manifestasi yang tidak berhubungan dengan olahraga, dan merusak citra sepak bola.”
Gray Wolves sendiri didirikan sebagai sayap pemuda dari Partai Gerakan Nasionalis Turki (MHP), yang saat ini beraliansi dengan partai yang berkuasa di Turki, Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP).
Sejak didirikan pada 1960-an, kelompok ini kerap dituduh terlibat dalam kekerasan bermotif politik, terutama terhadap kelompok-kelompok kiri.
Baca Juga: Belanda vs Turkiye di Euro 2024 Dinihari Nanti: Prediksi Skor, H2H, dan Susunan Pemain
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.