JAKARTA, KOMPAS.TV – Kejadian tragis meninggalnya Zhang Zhi Jie di Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia di Yogyakarta, Indonesia, membawa duka mendalam bagi komunitas bulu tangkis dunia. Badminton World Federation (BWF) akhirnya memberikan respons terkait hal ini.
Dalam pernyataannya Selasa (2/7/2024), BWF menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Zhang, rekan satu timnya, Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, dan komunitas bulu tangkis Tiongkok.
"Kami mengambil kesempatan ini untuk sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga Zhang Zhijie, rekan satu timnya, Asosiasi Bulutangkis Tiongkok, dan seluruh komunitas bulu tangkis Tiongkok," tulis BWF.
Insiden yang mengejutkan ini mendorong BWF untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna meninjau secara menyeluruh peristiwa tersebut.
Dalam pernyataannya, BWF menegaskan akan berkonsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) untuk memahami lebih jauh tentang kejadian ini.
"Kematian Zhang di Kejuaraan Asia Junior di Yogyakarta, Indonesia adalah kejadian tragis, dan kami mengambil semua langkah yang diperlukan untuk meninjau masalah ini dengan cermat dalam konsultasi dengan Badminton Asia dan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI)," tambah BWF.
"Meskipun Kejuaraan Asia Junior berada di bawah yurisdiksi Badminton Asia, BWF memiliki seperangkat pedoman medis yang tersedia untuk digunakan oleh badan pengatur lainnya (regional atau nasional) yang menjadi tuan rumah turnamen yang disetujui BWF. Namun, implementasi pedoman medis dan praktik medis di tempat tergantung pada masing-masing badan pengatur."
"BWF sedang menunggu laporan resmi dari Badminton Asia dan Komite Penyelenggara Lokal untuk menilai apakah prosedur medis yang benar telah diikuti dalam memberikan bantuan kepada Zhang saat ia jatuh di lapangan."
Berdasarkan pedoman yang ada, lanjut BWF, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, bertanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat tersedia.
"Sesuai dengan pedoman, dokter turnamen, di bawah arahan wasit, bertanggung jawab untuk merespons keadaan darurat di lapangan, termasuk dugaan serangan jantung, dan dalam skenario ini, untuk memberikan intervensi hingga layanan medis yang tepat dapat tersedia (misalnya ambulans)," jelas BWF.
Baca Juga: Kematian Zhang Zhijie, Media China Kritik Prosedur Penanganan Medis Darurat
"Saat menerapkan pedoman ini, ditekankan bahwa semua personel harus siap setiap saat untuk merespons semua intervensi medis yang diperlukan, termasuk keadaan darurat, sesegera mungkin."
Setelah menyelesaikan peninjauan, BWF akan menentukan apakah aspek-aspek spesifik dari pedoman ini perlu diubah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.