Artinya, jika nanti Kirgizstan menjadi juru kunci Grup F di klasemen akhir, maka poin kemenangan Indonesia lawan Kirgizstan tidak dihitung dalam penentuan peringkat tiga terbaik.
Meskipun demikian, tim peringkat tiga di grup lain juga cenderung memperoleh poin yang sama dengan Indonesia (3) dengan mengalahkan tim juru kunci. Tim-tim itu adalah Myanmar dan Vietnam. Sedangkan peringkat tiga di Grup E dan D, Thailand dan Qatar masing-masing meraih satu poin.
Akan tetapi, Timnas Indonesia tentu tidak boleh dibantai Korea Utara agar peluang lolos terjaga. Pasalnya, selisih gol akan menjadi penentuan jika terdapat tim yang memiliki poin sama.
Sejauh ini, anak asuh Indra Sjafri mencatatkan selisih gol +1, lebih baik dari pesaingnya, Taiwan (-1) dan Kirgizstan (-3).
Indra Sjafri sendiri mengaku pihaknya akan mati-matian menghadapi Korea Utara. Sang pelatih menyebut Ketua Umum PSSI Erick Thohir telah meminta anak asuhnya untuk lebih berani melakukan tendangan dari luar kotak penalti.
"Pak Erick bilang sama saya, bola itu bundar dan meminta para pemain mati-matian saat menghadapi Korea Utara," kata Indra dikutip laman resmi PSSI, Kamis (21/9).
Indra pun menyampaikan pihaknya telah melakukan evaluasi usai dikalahkan Taiwan. Ia menyebut masih banyak kesalahan yang dilakukan para pemain saat kalah dari Taiwan.
"Ini jadi evaluasi kita untuk mempersiapkan diri dalam laga hidup-mati lawan Korut. Kita masih ada waktu dua hari dan kita fokus," katanya.
Baca Juga: Indra Sjafri Ungkap Penyebab Kekalahan Timnas Indonesia U24 dari Taiwan, Apa Saja?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.