Namun, perseteruan dengan Gullit membuatnya sering tersingkir dari starting line-up.
Setelah Gullit dipecat pada awal tahun 1998, Vialli kemudian mendapat peran baru sebagai pemain pelatih di Stamford Bridge.
Dia kemudian membawa Chelsea memenangi Piala Winners pada 1998, dan Piala Liga.
Baca Juga: Samuel Umtiti Alami Rasisme di Italia, Gianni Infantino Minta Suporter Ubah Sikap
Ia melanjutkan kesuksesan saat menang 1-0 atas juara Liga Champions, Real Madrid, di Piala Super UEFA.
Vialli pensiun dari sepak bola profesional pada akhir musim 1998-99 untuk fokus pada posisinya sebagai manajer Chelsea.
Vialli juga bermain untuk tim nasional Italia dari 1985-1992, membuat 59 penampilan dan mencetak 16 gol.
Dia terus tinggal di London setelah tugasnya di Chelsea selesai dan menjadi komentator TV dan berbagai usaha lainnya.
Pada Oktober 2019, Vialli ditunjuk sebagai kepala delegasi baru Timnas Italia, untuk membantu rekan lamanya Roberto Mancini.
Dia menjadi bagian penting saat Timnas Italia memenangi gelar juara Euro 2020, menjadi panutan penting bagi para pemain dan bekerja dengan baik dengan teman masa kecilnya.
"Kami memiliki hubungan yang jauh melampaui persahabatan,” kata Mancini selama turnamen.
"Dia seperti saudara sejati bagiku," imbuhnya.
Kepergian Vialli ini menyusul kabar duka sebelumnya yaitu Sinisa Mihajlovic tutup usia akibat penyakit leukimia tiga pekan lalu.
Baca Juga: Man United dan PSG Siap Tampung Roberto Mancini jika Dipecat dari Timnas Italia
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.