Eks Pelatih AC Milan Fabio Capello Serang Cristiano Ronaldo, Sebut sang Pemain Memalukan dan Arogan

ROMA, KOMPAS.TV  - Mantan pelatih AC Milan dan Timnas Inggris, Fabio Capello secara mengejutkan menyerang bintang Portugal, Cristiano Ronaldo.

Pelatih yang dikenal memiliki disiplin tinggi tersebut menyebut Ronaldo sebagai sosok memalukan dan arogan.

Hal tersebut diungkapkan Capello saat mengulas Piala Dunia 2022 yang baru berakhir dalam sebuah wawancara dengan Corriere della Sera.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Dikontrak 7 Tahun, 2,5 Tahun Main dengan Al Nassr lalu Jadi Duta Piala Dunia 2030

Ia mengungkapkan banyak hal, termasuk pandangannya mengenai keputusan Didier Deschamps yang tak menyertakan Karim Benzema untuk laga final.

Juga mengenai Sofyan Amrabat, yang tampil apik dengan Maroko, serta Lionel Messi yang dinilai memiliki level sama dengan Diego Maradona usa membawa Argentina juara dunia.

Namun, pernyataan mengejutkan Capello adalah bagaimana ia menyerang Ronaldo, yang peluangnya untuk meraih juara dunia dengan Portugal telah tertutup.

 

“Ronaldo membawa dirinya sendiri, dan untuk apa yang ia lakukan dalam kariernya itu memalukan,” ujar Capello dikutip dari Football-Italia, Sabtu (24/12/2022).

Pernyataan Capello merujuk dengan sikap Ronaldo, yang menyerang timnya sendiri Manchester United dan sang pelatih, Erik ten Haag, atas friksi yang tengah terjadi.

“Sebagai pemain ia tak bisa ditanyai, tapi ia arogan. Ia menawarkan dirinya tanpa menemukan klub yang akan percaya padanya,” ucapnya.

 “Ia jadi merepotkan untuk sebuah tim,” lanjut sosok yang sukses membawa AS Roma scudetto Serie A 2000/2001.

Baca Juga: Seusai Piala Dunia 2022, Kiper Argentina di Aston Villa Diincar Bayern Muenchen

Ronaldo sendiri dilaporkan semakin dekat dengan klub Arab Saudi, Al-Nassr, yang dilaporkan menyiapkan kontrak tujuh tahun untuknya.

Pemain berusia 37 tahun tersebut gagal memberikan dampak besar di Piala Dunia 2022, yang diyakini bakal menjadi turnamen dunia terakhirnya.

Ronaldo hanya mampu menempatkan timnnya hingga babak perempat final, dan hanya mampu mencetak satu gol.