JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemain muda timnas Indonesia, Bagus Kahfi, mengungkapkan fakta tentang dirinya yang jarang diketahui orang.
Mulai dari soal keluarganya yang awalnya tidak setuju dirinya memilih sepak bola hingga soal motorcross yang jadi bagian tak terpisahkan dalam jejak karirnya.
Bagus Kahfi yang lahir di Magelang 16 Januari 2022 dikenal sebagai pemain eksentrik di timnas Garuda Muda.
Apalagi ia dikenal punya kembaran yang juga bermain sepak bola, yakni Bagas Kaffa.
Bedanya, Bagus Kahfi dikenal sebagai striker maupun penyerang sayap, sedangkan kembarannya, Bagas Kaffa dikenal sebagai fullback.
Keduanya juga tampil di timnas kelompok umur. Mulai dari timnas U-16, U-19 hingga U-23.
Bagas Kaffa sendiri bermain di Liga Indonesia bersama Barito Putera, sedangkan Bagus Kahfi sedang mengadu nasib di Eropa.
Berikut ini merupakan 5 fakta menyentuh soal perjuangan Bagus Kahfi hingga dikenal sebagai salah satu pemain muda harapan Timnas Garuda Muda di masa depan.
Baca Juga: Ada Bagus Kahfi, Para Pemain Berbakat Ini Tak Dilirik Shin Tae-yong untuk Timnas U-23 Indonesia
Untuk sekadar bermain bola, sebenarnya baik Bagus Kahfi maupun kembarannya Bagas Kaffa tak ada larangan dari keluarganya.
Hanya saja, berdasarkan cerita Bagus Kahfi, khusus untuk menjadi pesepakbola profesional keduanya tidak mendapat dukungan dari sang Ayah.
"Dulu bapak nggak suport sama sekali. Bapak otomotif, motorcros," ujar Bagus dilansir Tribunnews pada Selasa (12/7/2022).
Bahkan, kata Bagus Kahfi, sejak kecil ia sudah sekolah Latihan motorcross dibandingkan sepak bola
"Dari TK udah dikasih motorcross, jadi sebelum berangkat ke sekolah latihan motorcross dulu," ungkapnya.
Meskipun sejak kecil lebih diajak ayah main Motorcross, justru Bagus Kahfi justru menemukan sepak bola sebagai kegemaran.
Bagus juga mengisahkan, mengenal sepak bola ini justru dari temannya.
Saat itu di kampung, dia diajak oleh temannya untuk ikut SSB (Sekolah Sepak Bola).
Untungnya, Ayah Bagus Kahfi yang awalnya enggan merestui jadi pesepakbola justru tidak melarangnya ikut SSB.
Setelah mereka berdua beranjak dewasa dan lebih memilik untuk menekuni bola, akhirnya sang ayah menjual motorcross milik Bagas dan Bagus.
Penjualan motorcross itu tujuannya untuk membelikannya sepatu bola.
"Ya kalau misal mau beli sepatu bola, harus ngorbanin motorcross yang udah dibeli itu," cerita Bagus.
Secara tidak langsung, itu menandakan bahwa sang ayah sudah mulai luluh dengan mendukung anaknya.
Salah satu cerita yang menyentuh adalah ketika Ayah Bagus kali pertama menonton permainan kedua anaknya.
Bahkan, Bagus juga menerangkan sejak saat itu, karena dia masuk final di salah satu turnamen, ayahnya menonton untuk pertama kali.
"Ahirnya support. Ketika ikut turnamen masuk final dan dia (ayah Bagus) baru pertama kali itu nonton," kata Bagus.
Bagus lantas cerita, setelah itu, ia diminta fokus untuk apa yang ia tekuni dan sukai, yakni sepak bola.
"Kamu kalau akademik, ya belajar, tapi kalau main bola ya sekalian aja (menekuni)," tutur Bagas.
Akhirnya, Bagus Kahfi pun sukses menembus timnas kelompok umur bersama saudara kembarnya.
Bagus Kahfi bahkan sempat ke luar negeri untuk bergabung dengan klub Belanda, FC Utrecht, di tim juniornya yakni Jong FC Utrecht musim 2021-2022.
Di klub itu, Bagus Kahfi sempat bermain dua pertandingan tapi akhirnya hengkang.
Saat ini sendiri Bagus Kahfi dikabarkan akan merumput di Liga Yunani bersama Asteras Tripolis FC.
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.