JAKARTA, KOMPAS.TV - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru sekaligus Ketua Organizing Committe (OC) Piala Presiden 2022 Akhmad Hadian Lukita mengutuk keras aksi pelecehan seksual terhadap jurnalis perempuan dalam laga PSS Sleman vs Borneo FC.
Kasus pelecehan seksual terjadi dalam laga leg pertama semifinal antara PSS vs Borneo FC yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Kamis (7/7/2022) malam.
"Kami mengutuk keras aksi tak terpuji tersebut. Apa pun alasannya, tindakan tersebut tak bisa ditolerir lagi," kata Akhmad Hadian Lukita, dikutip dari laman resmi Piala Presiden.
"Kami meminta kepada panitia pelaksana (panpel) setempat agar ikut menyelesaikan masalah ini sesuai dengan aturan yang berlaku."
Baca Juga: PSS Kutuk Keras Insiden Pelecehan Seksual yang Dialami Jurnalis Perempuan di Stadion Maguwoharjo
Dugaan tersebut berawal ketika korban hendak menuju tribun media yang terletak di tribun sisi barat Stadion Maguwoharjo.
Korban yang merupakan salah satu jurnalis media daring nasional ini dilecehkan di area bawah tribun VIP.
"Saya datang agak telat, sekitar 10 menit setelah kick off babak pertama. Saat akan melewati pagar pembatas tribun penonton dengan area media, peristiwa (pelecehan) itu terjadi. Tiba-tiba bagian dada saya ada yang meraba dan saya lihat sendiri pelakunya," kata korban.
"Saat kejadian, saya sempat beradu mata dengannya (pelaku-red). Setelah itu saya langsung lapor ke panpel PSS," ungkap korban usai memberikan laporan di Mapolsek Depok Timur, Sleman, Jumat (8/7) dini hari tadi.
Baca Juga: PWI Kecam Pelecehan Seksual Jurnalis Perempuan saat Laga PSS vs Borneo FC di Stadion Maguwoharjo
Akhmad Hadian menyebut kejadian memalukan tersebut sangat menodai marwah Piala Presiden yang sejatinya memberikan hiburan bagi masyarakat.
Pihaknya juga meminta panpel pertandingan untuk bertindak lebih tegas agar para jurnilis merasa aman dalam menjalankan tugasnya sebagai penyampai informasi.
“Karena itu pantang dinodai dengan aksi-aksi yang memalukan. Apalagi kepada jurnalis yang selama ini menjadi penyambung informasi kepada publik tentang geliat, fakta, atau fenomena yang terjadi sepanjang bergulirnya Piala Presiden 2022,” imbuh Akhmad Hadian.
“Kami akan berkomunikasi dengan panpel setempat agar lebih tegas dan memerhatikan semua peraturan yang sudah ditentukan."
"Bagaimana pun rekan-rekan jurnalis atau peliput seharusnya mendapatkan akses dan fasilitas yang berbeda dengan penonton pada umumnya. Hal itu mutlak diterapkan agar beragam media bisa melaksanakan tugasnya dengan nyaman dan aman,” pungkas dia.
Baca Juga: Jurnalis Perempuan Alami Pelecehan Seksual saat Laga PSS vs Borneo FC di Piala Presiden 2022
Sumber : Kompas TV/Pialapresiden.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.