YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus kematian legenda sepak bola Argentina, Diego Maradona, masih belum jelas dan menyimpan banyak misteri.
Akhirnya, kasus itu kembali dibuka oleh hakim Argentina. Kabarnya, ada delapan tersangka yang siap diadili.
Dilansir Marca, pada Rabu (24/6/2022) kemarin, hakim tersebut menetapkan delapan tersangka akan diadili.
Delapan tersangka tersebut adalah dokter dan perawat yang merawat Maradona. Ahli bedah otak sekaligus dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, adalah salah satu dari delapan tersangka tersebut.
Selain itu, ada juga nama Agustina Cosachov, seorang psikiater yang ditugaskan mendampingi Maradona selama perawatan.
Baik Luque maupun Cosachov, keduanya diduga menjadi tersangka utama dalam kematian Maradona.
Baca Juga: Jersey “Hand of God” Milik Maradona Terjual Seharga 127 Miliar Rupiah
Luque dan Cosachov diduga melakukan kelalaian medis yang mengakibatkan kematian legenda Timnas Argentina tersebut.
Meski sudah menetapkan delapan tersangka, pengadilan Argentina baru akan memulai sidang setelah akhir 2023 atau awal 2024.
Masih ada waktu satu tahun lebih untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kematian Maradona.
Diketahui, Maradona meninggal di usia 60 tahun pada 25 November 2020 lalu.
Kematian Maradona diduga karena gangguan pernapasan dan jantung saat dirinya menjalani perawatan pascaoperasi pembekuan darah di otaknya.
Namun, kematian Maradona menyisakan misteri, karena tim medis yang merawat mantan pelatih Timnas Argentina itu dinilai melakukan malapraktik.
Tim medis diduga tidak merawat Maradona dengan layak selama masa pemulihan.
Oleh karena itu, kematian Maradona pun diselidiki oleh pihak berwenang di Argentina sejak 2021 lalu.
Baca Juga: Kematian Maradona Berbuntut Panjang, 8 Tenaga Medis Hadapi Dakwaan Pembunuhan Sang Bintang
Sumber : Marca
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.