JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih Bayern Munich Julian Nagelsmann mengungkapkan bahwa ia banyak mendapat ancaman pembunuhan di media sosial usai timnya tersingkir dari Liga Champions.
The Bavarian tersingkir dari Liga Champions usai kalah agregat 2-1 dari tim asal Spanyol, Villarreal di babak perempat final.
Setelah kekalahan itu, pelatih berusia 34 tahun itu mengungkapkan, dirinya mendapat banyak ancaman pembunuhan di media sosial.
Bahkan, ancaman itu juga menyasar ke sang ibunda yang sama sekali tak ada hubungannya tentang sepak bola.
"Saya tahu saya akan selalu mendapat kritik dari semua pihak - itu normal dan saya bisa menghadapinya," kata Nagelsmann dikutip dari The Independent, Jumat (15/4/2022).
“Tapi dengan 450 ancaman pembunuhan di Instagram, itu tidak mudah," imbuhnya.
"Jika orang ingin membunuh saya, itu satu hal, tetapi mereka juga menyerang ibu saya yang bahkan tidak peduli dengan sepak bola. Saya tidak mengerti."
Baca Juga: Gelandang Villareal Sebut Pelatih Bayern Munchen Telan Ludah Sendiri
“Begitu mereka mematikan TV, orang-orang melupakan semua kesopanan. Dan mereka pikir merekalah yang benar, itu hal yang gila," ujarnya.
Menjadi korban kekerasan secara daring bukan hal baru yang dialami oleh Nagelsmann.
Namun, ia tak memberi jawaban secara gamblang saat ditanya apakah ia akan mengambil langkah hukum mengenai ancaman pembunuhan ini.
“Saya mendapatkan hal itu (ancaman pembunuhan) setelah setiap pertandingan, terlepas dari apakah kami menang atau kalah,” lanjut Nagelsmann.
“Ada lebih banyak ancaman pembunuhan ketika kami bermain dengan tiga bek daripada ketika kami bermain dengan empat bek, dan jelas lebih banyak lagi ketika kami kalah," ucap mantan pelatih RB Leipzig itu.
Meski gagal di Liga Champions, Bayern Munich selangkah lagi menjadi juara Bundesliga untuk kesepuluh kalinya secara berturut-turut.
Robert Lewandowski saat ini memimpin klasemen dengan keunggulan sembilan poin dari rival terdekat mereka, Borussia Dortmund.
Baca Juga: Robert Lewandowski Tetap Bertahan di Bayern Munich Musim Depan
Sumber : The Independent
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.