JAKARTA, KOMPAS.TV - Pelatih Chelsea Thomas Tuchel mengatakan puasa Ramadan yang dijalani N'Golo Kante sedikit banyak memengaruhi performanya di lapangan.
Kante diketahui seorang muslim yang taat dalam menjalankan ibadah sehingga ikut berpuasa selama di bulan Ramadan.
Namun performa pemain Timnas Prancis itu dinilai menurun karena kewajibannya itu terutama saat Chelsea kalah 1-3 dari Real Madrid di laga Liga Champions tengah pekan kemarin.
Kante yang turun sebagai starter, untuk pertama kalinya saat berseragam Chelsea ditarik keluar saat babak pertama usai.
Tuchel mengatakan, ia menarik Kante karena terlihat kesulitan menemukan permainan terbaiknya di 45 menit pertama.
Padahal penampilan Kante biasanya dipenuhi dengan energi dan semangat untuk menggerakkan lini tengah tim.
Tetapi performa tersebut tidak terlihat lagi sejak Kante kembali dari cedera selama musim dingin.
Pemain berusia 31 tahun itu sebelumnya juga sempat dites positif Covid-19 untuk kedua kalinya pada Januari yang membuatnya harus terus absen.
Baca Juga: Komentar Kante Usai Abramovich Jual Chelsea: Kami Tidak Siap
Tuchel menjelaskan, menurunnya performa Kante juga berdampak pada performa Chelsea karena ia merupakan pemain penting di klub.
"Satu hal yang jelas bahwa N'Golo adalah pemain kunci karena dia memiliki kualitas yang luar biasa dan unik," kata Tuchel dalam konferensi persnya dikutip dari Daily Mail, Jumat (8/4/2022).
“Dia pemain yang unik, yang memberi kami sesuatu yang tidak bisa dilakukan orang lain. Dia berjuang dengan konsistensi karena cedera, sakit dan ini juga alasan sedikit ketidakkonsistenan kami," jelasnya.
Lebih lanjut, Tuchel berkata, penurunan performa Kante masih akan terus berlanjut karena sekarang ia menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan.
"Kami telah kehilangan dia untuk begitu banyak pertandingan, sekarang dia berpuasa karena agama dan keyakinannya, jadi itu mungkin juga alasan lain," lanjutnya.
"Memang bukan untuk pertama kali, tapi kalau berhari-hari tidak minum atau makan bisa berpengaruh."
"Mungkin itu juga bagian dari penjelasan yang kami rasakan bahwa dia tidak berada di level tertingginya jika Anda bisa membandingkannya saat melawan Real Madrid tahun lalu."
"Ini bukan hal yang memalukan atau perlu disesali. Kami mencoba untuk mendorongnya karena kami tahu apa yang dia miliki ketika dia berada di lapangan," tutur pelatih asal Jerman itu.
Baca Juga: N'Golo Kante Positif Covid, Chelsea Tanpa 4 Pilar Lawan Juventus
Menjalani ibadah puasa bagi seorang pesepak bola memang mungkin bisa memengaruhi performa karena dibutuhkannya fisik prima di tiap pertandingan.
Namun, tak sedikit pula pesepak bola muslim yang beranggapan bahwa puasa sama sekali tidak memberikan efek buruk.
Salah satunya adalah gelandang Manchester United, Paul Pogba, yang juga merupakan seorang muslim yang taat.
Saat Ramadan tahun lalu, Pogba mengatakan bahwa puasa tidak memengaruhi kondisi fisiknya.
“Saya mengatakan sekarang saya mulai terbiasa (puasa),” kata Pogba.
"Saya sudah melakukannya selama bertahun-tahun. Saya juga memiliki ahli gizi profesional di sini, yang membantu saya dengan apa yang harus saya makan dan juga ketika saya berlatih," ucapnya.
"Dia memberi saya beberapa hal, beberapa protein, jadi saya tidak kehilangan terlalu banyak otot dan tidak apa-apa," tutur pemain yang juga sudah menjalankan ibadah haji itu.
Tuchel pun berharap, Kante segera bisa menemukan performa terbaiknya karena Chelsea sudah ditunggu jadwal yang padat dan ketat.
Setelah bentrok dengan Southampton akhir pekan ini, The Blues akan melakoni leg kedua melawan Real Madrid di tengah pekan, yang kemudian dilanjut dengan laga semifinal Piala FA menghadapi Crystal Palace pekan depan.
Baca Juga: Pemain Terbaik FIFA 2021: Shin Tae-yong Beri Suara untuk Mo Salah, Lewandowski dan Kante
Sumber : Daily Mail
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.